Reivant menatap perumahan milik keluarga Netha dengan tatapan jijiknya. Ia menatap ke sepatunya yang sudah kotor oleh lumpur. Demi Tuhan! Kenapa dirinya harus ke sini? Menemui keluarga Netha? "Jalan menuju rumahmu memang kotor! Aku tidak bisa membayangkan harus ke sini terus menerus!" Netha mengabaikan apa yang dikatakan oleh Reivant, dirinya lebih fokus pada pikirannya untuk menemui keluarganya. Setelah ini, semakin banyak kebohongan yang akan dikatakan oleh dirinya. Dan dia harus berbohong pada keluarganya sendiri, memperlihatkan dirinya yang pura-pura bahagia. Netha menghela napas kasar, dan menatap pada rumah sederhana tempat dirinya tinggal selama ini. Netha berdiri di depan rumah, dan menangis sendu. Dirinya sungguh merasa bersalah pada keluarganya. "KAK NETHA!" teriak kedua ad