Pagi – pagi, bahkan sebelum matahari terbit menunjukkan keelokkan sinarnya, Angga sudah duduk di pinggir pantai menikmati luasnya lautan yang tergambar nyata di hapannya. Luasnya laut, birunya lautan selalu berhasil membuat hati Angga merasakan sebuah kedamaian, gulungan ombak yang berlarian dari tengah laut seakan menjadi menyapa Angga yang sering kali datang untuk menenangkan pikiran, menghibur hatinya, menanangkan pikirannya yang sedang tidak karuan. Angga memejamkan matanya saat dia merasakan sebauh hembusan angin menerpa tubuhnya, Angga mengeratkan pelukan tangan yang sejak awal dia gunakan untuk memeluk lututnya sendiri, saat dia merasakan terpaan angina terasa menembus kulitnya yang hanya di balut kaos tipis berlengan pendek. Angga membuka matanya secara perlahan saat dia merasakan