Part 8

2084 Words
Luna terbangun dari tidurnya, ternyata sudah pukul 5 pagi. Luna pun segera mandi dan setelahnya, Luna pergi ke dapur untuk membantu Mama Rigel. "Pagi Mah" ujar Luna. "Eh Luna kamu udah bangun, udah mandi ya? Udah keliatan seger" ujar Mama. "Iya Mah hehehe. Mama pasti juga udah mandi udah keliatan cantik banget. Ada yang bisa Luna bantu ngga Ma? " tanya Luna. "Ini udah selesai kok masaknya sayang, cuman tinggal mindahin ke ruang makan aja. Kamu bangunin Rigel aja ya" ujar Mama. "Okay mah" jawab Luna yang langsung menuju ke kamar Rigel. Sesampainya di depan kamar Rigel, Luna mengetuk pintu nya sebelum masuk. Setelah sampai di dekat kasur Rigel. Rigel masih tidur. Wajah Rigel saat tertidur sangat damai, membuat Luna tidak tega untuk membangunkannya. Namun mau bagaimana lagi, Luna harus membangunkan Rigel. Luna pun duduk di tepian kasur sembari melihat Rigel dan mengelus kepala Rigel dengan penuh sayang. Belum tentu, beberapa waktu ke depan, Luna bisa mengelus kepala Rigel lagi Gel, aku pengen banget cerita tentang hari kemarin sama kamu Gel, tapi aku ga bisa. Aku ga mau ngebuat kamu kacau dengan cerita aku. Mungkin, nanti, kapan-kapan kita cerita tentang hari kemarin ya Gel. Hidup ku udah hancur Rigel. Batin Luna sambil tersenyum miris. "Rigel bangun, nanti sekolah Gel" ujar Luna sambil masih mengelus kepala Rigel dengan halus dan penuh kasih sayang  Tak lama kemudian, Rigel pun terbangun. Melihat Luna, Rigel langsung bangun dan memeluk Luna dengan begitu erat. Dan lagi-lagi, Rigel mengatakan hal yang ia katakan kepada Luna tadi malam. "Jangan pernah pergi, jangan tinggalin aku Na. Aku sayang sama kamu. Kamu jangan pergi ninggalin aku ya Na. Aku ga bisa kalo ga ada kamu" ujar Rigel. "Aku juga. Aku ga akan pergi Rigel, kamu sekarang mandi dulu gih abis itu turun buat sarapan ya. Aku mau siap-siap dulu" ujar Luna. "Siapp Luna pacarnya Rigel yang cantik dan unyu banget ini"ujar Rigel. " Apa sih Gel, udah udah, gih mandi Rigel" ujar Luna. Rigel pun masuk ke kamar mandi, dibersamai dengan Luna yang meninggalkan kamar Rigel untuk ke kamarnya berganti baju dan bersiap-siap. Setelah bersiap-siap, Luna menge check handphonenya yang sedari tadi ia charge. SIM card yang tadi malam Luna lepas pun sekarang sudah Luna pasang lagi di handphonenya. Luna melihat terdapat banyak sekali chat dan panggilan dari teman-temannya. Namun satu chat yang bisa membuat Luna tertawa yaitu chat dari Atlas. From: 08989123456 -Save ya Luna -Ini gua Atlas -Lu balik dengan selamat kan? -Luna? -Kalo lu baca chat ini lu wajib bales ya Setelah membacanya, Luna menyimpan terlebih dahulu nomor Atlas di kontaknya. Setelahnya baru Luna membalas chat dari Atlas. Luna membalas chat Atlas dengan wajah sumringah, tidak tahu kenapa sejak semalam dan hari kemarin Atlas dan ia nyambung. Selain itu Atlas juga sudah mampu membuat Luna tertawa bahagia. Semenjak itu Luna sangat senang jika mendapatkan sesuatu hal tentang Atlas. To: Atlas -Done save ya Atlas -Gua balik dengan selamat kok -Ini udah gua bales ya :D Kemudian tak beberapa lama, Atlas membalas chat dari Luna. Ya, sewaktu melihat notif chat dari Luna, Atlas langsung membalasnya tanpa pikir panjang. Bahkan tidak sampai 5 menit Atlas menjawabnya. From: Atlas -Akhirnya di bales juga. Gua kira lu ngasih kontak asal tau ga. Karena lu kaga bales-bales chat gua hahahah. -btw have a nice day ya Luna ;)   Luna membaca chat tersebut dengan senyum yang tak kunjung sirna dari kedua bibirnya.   To: Atlas -Have a nice day too, Atlas :) Luna membalas chat dari Atlas masih dengan senyuman, sampai satu suara membuat Luna terkejut. "Na, gua panggil dari tadi ga nyaut-nyaut. Lagi ngapain sih? Turun yuk sarapan. Udah ditunggu Mama sama Papa" ujar Orion. "Eh iya bang" ujar Luna yang langsung mengikuti Orion untuk turun. Sebenarnya Orion sudah melihat Luna yang membalas chat dan tersenyum sejak 5 menit yang lalu. Orion mendekati Luna dan membaca nama yang sedang bertukar chat dengan Luna. Orion sempat membaca satu nama yaitu Atlas. Siapa Atlas? Kenapa Luna kayak seneng banget dapet chat dari Atlas? batin Orion bertanya-tanya. "Sayang kamu kok lama banget sih di atas" ujar Rigel. "Hehhe aku kan dandan dulu" ujar Luna yang tentunya berbohong. "Udah ngobrolnya nanti lagi, ayuk makan dulu. Mama udah masakin makanan yang enak buat kalian" ujar Mama. "Iya mah. Makasih mamaku sayang" jawab Luna dan Rigel. "Sama-sama sayang" ujar Mama Rigel. Mama seneng kamu kayak gini Rigel, Mama seneng kamu bahagia terus kayak gini. Batin Mama Rigel. Setelah makan, mereka pun berangkat bersama. Luna, Rigel, Orion, dan Genta. Di perjalanan menuju ke sekolah, Rigel selalu mengenggam erat tangan Luna. Bahkan Rigel sangat manja dengan Luna sampai ia sering bersandar di bahu Luna. Genta dan Orion yang melihatnya dari kursi depan pun hanya bisa tersenyum senang. Andai aja lo kayak gitu terus Gel, mungkin Luna ga akan sebahagia itu dapet chat dari cowok lain. Batin Orion. Sesampainya di sekolah, mereka pun langsung ke kelas. Di kelas mereka bercanda ria bersama seperti melupakan seseorang yang nantinya akan hadir dan mengacaukan segalanya. Bel masuk pun sudah berbunyi, semuanya kembali ke tempat duduknya masing-masing. Termasuk Luna dan Rigel yang berada di meja yang sama. Ya, selain sekelas mereka juga memilih satu meja. Karena Genta duduk bersama Mike teman baru di SMA, dan Ariel duduk bersama Tania. Selang 5 menit setelah bel masuk berbunyi Bu Retno wali kelas 10 IPS 2 pun datang diikuti seorang murid cewek yang bisa dipastikan adalah murid baru di kelas 10 IPS 2, dan dia adalah Bianca Aurelia. "Bia" ujar Rigel yang membuat Luna yang tadinya sedang menge check handphonenya menjadi melihat ke arah depan dimana saat ini sudah ada Bu Retno bersama dengan Bianca. Apalagi Tuhan. So, apalagi yang akan terjadi sama gua setelah ini. Batin Luna yang menatap Rigel dan Bianca yang saat ini sedang melempar senyum. "Jadi anak-anak perkenalkan ini ada murid baru di kelas kalian. Bianca, tolong perkenalkan diri kamu" ujar Bu Retno. "Hallo temen-temen, kenalin nama aku Bianca Aurelia kalian bisa panggil aku Bianca. Aku pindahan dari Amerika. Salam kenal, senang bertemu dengan kalian" ujar Bianca sembari tersenyum. "Terimakasih Bianca. Oh iya anak-anak hari ini kalian jam pertama dengan Pak Totok?" tanya Bu Retno. "Iya Bu" seru anak sekelas. "Pak Totok hari ini berhalangan hadir karena sedang mengikuti rapat di dinas, tadi saya diberi tahu kalo kalian di suruh untuk mengerjakan LKS halaman 10" ujar Bu Retno. "Ngumpulinnya kapan ya bu?" tanya Mike. "Kata Pak Totok akan di cocokkan minggu depan" ujar Bu Retno yang membuat anak kelas 10 IPS 2 bahagia. Karena itu artinya mereka tidak harus mengumpulkan hari ini. "Sudah sudah jangan ramai, saya tinggal dulu. Bianca silakan kamu berkenalan ya dengan teman-teman baru kamu" ujar Bu Retno yang langsung pergi dari kelas 10 IPS 2. Setelah kepergian Bu Retno, Bianca langsung berjalan mendekati Rigel. Tentunya hal itu membuat semua pasang mata di kelas menatap ke arah mereka. Apalagi setelah mereka sadar bahwa cewek itu adalah cewek yang sama dengan yang di peluk oleh Rigel kemarin di sekolah. Selain itu mereka juga khawatir dengan Luna, yang saat ini duduk di dekat Rigel. "Bia aku ga nyangka kita bisa sekelas" ujar Rigel bahagia. "Iya Igel. Aku juga bahagia banget. Akhirnya kita sekelas lagi ya Igel. Hai Genta, Luna, Mike, Ariel, Tania" sapa Bianca. "Hai juga" jawab Luna dan yang lainnya. "Kamu mau duduk dimana Bia?" tanya Rigel. "Aku ga tau. Kamu tau sendiri kan dari dulu aku ga bisa duduk sendiri apalagi sama orang asing yang baru aku kenal" ujar Bianca. "Kalo gitu kamu duduk sama aku aja ya Bia" ujar Rigel tanpa pikir panjang karena Rigel khawatir jika Bianca tidak nyaman. Padahal di samping Rigel, masih ada Luna yang duduk sembari mendengarkan pembicaraan antara Rigel dan Bianca. Okay. Apa ini waktunya gua di buang? Batin Luna. Hal itu tentunya membuat orang yang ada disekitar mereka terkejut, termasuk Luna. Mereka berfikiran bagaimana mungkin Rigel yang sangat sayang dengan LunLuna dan tidak mau jika Luna duduk dengan orang lain. Apalagi cowok. Okay, ga papa Lun ini baru awal aja. Batin Luna. "Tapi kan kamu sama Luna" ujar Bianca. "Ga papa Bia. Luna pasti ngerti kok. Ga papa kan sayang? Kasian Bia, aku tau banget dia ga begitu bisa akrab sama orang baru takutnya Bia nanti ga betah disini" ujar Rigel. Aku tau Gel, kamu takut kehilangan Bianca untuk kesekian kalinya iya kan Gel? Batin Luna. "Ga papa. Aku bisa duduk di belakang kok" ujar Luna yang sudah mengambil tasnya dan akan berpindah. "Lun, Lu duduk sama gua aja. Biar Mike yang duduk sama Rey" ujar Genta. "Okay Gen" jawab Luna. Jam kosong tersebut terasa sangat lama bagi Luna yang melihat Rigel dan Bianca mengobrol bersama, sedangkan Luna hanya bisa melihatnya saja. Luna pun lelah untuk berpura-pura tidak apaapa dan akhirnya Luna pun memutuskan untuk keluar dari kelas itu mencari udara segar. "Luna mau kemana?" tanya Rigel yang melihat Luna berjalan. "Mau ke toilet" jawab Luna. "Okay" jawab Rigel lagi. Luna pun keluar dari kelas dan berjalan ke lapangan basket indoor. Di dalam lapangan basket, Luna melihat i********: dan membuka snapgram-snapgram akun yang ia ikuti. Awalnya ia melihat snapgram, snapgram dari orang-orang yang ia ikuti. Tak lama kemudian, Luna melihat snapgram dari Rigel yang di dalam snapgram nya Rigel bersama dengan Bianca. Luna sangat yakin bahwa snapgram tersebut baru tadi di buat oleh Rigel, karena Rigel baru mengupload nya beberapa menit yang lalu. Dalam snapgram tersebut, Rigel dan Bianca mengucapkan kata sapa kepada teman-temannya di i********:. Mereka berdua terlihat sangat serasi. Aduh Luna. Ya iya lah mereka serasi. Lo tuh cuman apa sih Luna. Lo ga guna. Hidup lo udah hancur. Ga ada yang sayang lagi sama lo. Sadar Na. Hidup lo tuh udah ga punya masa depan lagi. Lo udah hancur. Batin Luna. Tak kuat melihat snapgram tersebut, akhirnya Luna pun melanjutkan untuk melihat snapgram yang lainnya. Setelah beberapa saat Luna melihat-lihat, akhirnya ada satu snapgram yang mampu membuat Luna tersenyum. Snapgram itu adalah milik akunnya Atlas. Snapgram milik Atlas itu berisi tentang video dirinya sedang bersama dengan teman-temannya saat di Cafe ZERO. Dan mereka memakai seragam sekolah. Luna pun beranggapan bahwa mereka membolos. Luna yang sangat bosan pun mengomentari snapgram milik Atlas tersebut. Sampai suatu snapgram membuat Luna ingin mengomentari. AlanaLuna • Wah bolos nihhhh komen Luna ke dm ig Atlas. Atlas yang berada di Cafe pun melihat itu tertawa, sampai teman-temannya heran melihatnya. Karena tawa Atlas itu sangat jarang terjadi. Dia termasuk orang yang irit dengan tawanya. "Gila lu woy Tlas" ujar Bagas. "Ga lah anjir" jawab Atlas. Kemudian Atlas menjawab dm tersebut. Dan dilihat oleh Luna. AtlasAl • Gua bolos nya di Cafe kok tenang aja. Anak baik ini loh bolosnya di tempat usahanya sendiri. Mau ikut? wkwkwkw. • Gua jemput nih ke Biru Jaya kalo lu mau ikut • Canda sayang hahahaha Luna pun membalas lagi ke Atlas, Luna pikir ga ada salahnya membolos hari ini asal dia ijin dulu sama Rigel. Toh Rigel lagi fokus sama Bianca. Dan pastinya jika Luna ada di  sekolah, Luna tidak akan di lihat oleh Rigel. Jadi Luna pun mengiyakan ajakan Atlas. Kali aja Atlas sedang bersama dengan teman-temannya dan Luna bisa berkenalan dengan mereka. AlanaLuna • Boleh deh lagi boring juga. • Otw nya jangan lama-lama ya • Gua tunggu di halte deket Biru Jaya. • Be carefull   Membaca itu, Atlas pun langsung semangat dan membalasnya.   AtlasAl • Siap Tuan Puteri • Pangeran akan segera tiba. • Silakan tuan Puteri menunggu sekejap Membaca jawaban Luna, Atlas pun langsung bergegas mengambil kunci motornya. Dan beranjak dari meja Cafe. Tentunya hal itu membuat teman-temannya kepo dan bertanya kepada Atlas. "Eh mau kemana lu?" tanya Aga. "Jemput jodoh. Gua ga lama ntar balik kesini lagi. Ntar gua kenalin deh sama jodoh gua" ujar Atlas yang langsung pergi. Sementara itu Luna kembali ke kelasnya, sebelum itu Luna telah membuat surat ijin terlebih dahulu. "Loh Luna mau kemana?" tanya Ariel yang melihat Luna mengambil tasnya. "Kamu mau kemana?" tanya Rigel setelah sadar Luna mengambil tas. "Ah ini aku mau pulang, sepupu aku dateng dan nyuruh buat balik ga ada temen katanya. Ga papa kan Rigel" ujar Luna. "Iya ga papa sayang. Kamu mau aku anterin?" tanya Rigel. "Nope, gausah aku dijemput kok. Kalo gitu aku balik duluan ya bye guys" ujar Luna yang langsung keluar dari kelas. "Iya hati-hati ya Luna" ujar Rigel. Genta melihat itu semua dengan senyuman miris. Rigel telah berubah semenjak kedatangan Bianca, seperti tidak ada rasa peduli kepada Luna. Bahkan Rigel lupa jika Luna tidak memiliki sepupu di Indonesia. Karena sepupunya di luar negeri semua. Tapi Rigel seakan lupa atau tidak peduli akan itu. Lun, kalo nantinya lu nemuin orang yang lebih baik dari Rigel. Gua dukung lu sama orang itu. Lu juga berhak bahagia Lun. Batin Genta.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD