Jeno masuk ke dalam rumahnya, dengan keadaan berantakan. Dasinya sudah menghilang, dan kemejanya dia tarik saja, dan jangan lupakan beberapa kancing kemeja di bagian atasnya sudah ia lepaskan. Memperlihatkan dirinya yang semakin berkharisma kalau dilihat oleh pelakor-pelakor di luaran sana. Jeno menatap ke sekeliling rumah, dan tidak menemukan di mana istrinya. Di mana gadis itu? Jeno mendesah kasar. Dan meletakkan tas dan jasnya di atas sofa. Jeno berjalan menuju dapur, hanya beberapa langkah menuju dapur. Jeno menghentikan langkahnya, melihat seorang perempuan di sana yang berteriak heboh saat membuat sesuatu. Yang tidak diketahui oleh Jeno membuat apa. “Aaa! Ini kebakaran! Kebakaran! Panggil pemadam kebakaran!” Jeno menahan tawanya mendengar