Violetta memperhatikan kuku-kuku tangannya. Dia kembali memikirkan keputusannya. Nieve sudah mengetahui keputusan itu, jadi akan sulit baginya untuk mengubah keputusan semau dirinya. "Aku tidak tahu," jawab Violetta pelan. "Kalau kau tidak yakin, kenapa kau menerima lamaran itu?! Sudahlah, lebih baik kau datang ke tempatku. Aku akan menunggumu," ucap Maria lalu langsung mematikan sambungan telepon. Violetta menghela napas pelan lalu menatap layar ponselnya. Dia mendongakkan tatapan hingga ladang bunga memenuhi pandanganya. Impiannya adalah menikah dengan seorang pria yang sangat dicintai serta mencintainya. Violetta sangat menginginkan kehidupan rumah tangga yang bahagia. Mempunyai tiga atau empat orang anak, laki-laki maupun perempuan. Mungkin terlalu banyak, tetapi tidak untuk Vio