Lionello menghentikan langkahnya setelah melewati pintu. Dia menarik napasnya dalam-dalam untuk mengatur emosinya. Sedangkan kedua kakinya kembali bergerak menuju pohon oak yang berdiri kokoh di tengah-tengah ladang bunga. Langkahnya melambat setelah sampai di pohon tersebut. Dia duduk di sana sembari menyandarkan punggung. Perlahan kelopak matanya mulai turun hingga membuat sepasang netra mata cokelat terang itu tak terlihat. Semilir angin menyapu wajah tampannya. Membawa kenangan masa lalu muncul dalam otaknya. Sebuah kenangan mengerikan yang membuatnya harus berlaku kejam pada orang Spanyol. Entahlah, dia pun merasa bingung dengan sikapnya. Rasa benci atas kematian Rery melekat kuat dalam dirinya, menimbulkan ketidaksukaannya terhadap apapun yang berhubungan dengan Spanyol. Rery a