Sakti Pov Aku terdiam sambil menatap bola basket di depanku. Setelah apa yang aku lakukan pada Jasmine tadi, rasa bersalah begitu besar menghantuiku. Keluar malam begini dan bermain basket sendiri adalah jalan terbaik melupakan tindakanku tadi. Tidak seharusnya Aku melampiaskan kemarahan dengan menciumnya. Pasti saat ini hatinya sedih atau malah sangat marah sekali, karena ciuman yang harusnya diberikan pada orang yang ia cintai malah diambil olehku, yang notabene hanya anak seorang Sopir di rumahnya. Jauh di dalam hatiku, aku tidak ingin selalu bertengkar dengannya. Tapi entah mengapa tiap berdekatan dengannya dan dan di saat aku ingin mulai berbicara lembut, ia mulai lagi dengan tingkah bar-bar nya yang membuatku kembali kesal. Apalagi ia terlihat begitu membenci Tiara yang selalu saj