My Sweet Enemy 8

1119 Words

Pagi yang dingin tidak membuat hati menjadi dingin. Rasa kehilangan masih menyisakan isak yang ditahan sendiri. Demikianlah yang dialami Jasmine. Gadis cantik itu tidak tidur sepanjang malam. Kepergian Laura yang sangat tiba-tiba dengan meninggalkan Nando dalam penjagaannya, membuat hati dan pikirannya benar-benar kacau dan juga dikuasai kesedihan yang teramat dalam. Karena Laura adalah sahabat terbaiknya. Kedua mata Jasmine terlihat membengkak akibat terlalu banyak menangis. Tokk ... tokk ! "Non ...ayo sarapan dulu, sejak tadi malam non Jasmine belum makan. " Suara Widia, Ibu dari Sakti memanggilnya untuk sarapan pagi. Tokk ...! "Non," panggil Widia lagi yang tidak juga dijawab oleh Jasmine yang masih bersandar pada kepala ranjang dengan rambut berantakan dan juga air mata yang ma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD