Bab 57. Ke Kantor Tirta

1107 Words

Citra dengan cepat menggeleng, dia tidak mau mamanya kecewa atau ragu. Nindya diam, mengamati wajah Citra dengan seksama. Entah kenapa dia jadi merasa bersalah, seolah telah menghancurkan masa depan anak-anaknya. Dia kembali mengingat perbincangannya dengan Tirta kemarin sore, Tirta yang mulai menyinggung keadaannya, terutama anak-anaknya. Pagi itu sibuk seperti biasa, Nindya bergegas menyiapkan sarapan untuk dua anak laki-lakinya, Bayu sudah siap pergi di awal pagi dan Cakra yang sudah siap pergi ke sekolah. Sedangkan Citra sudah duduk di depan teras rumah dan sudah ada pelanggan yang membeli kue-kuenya. Sejak berjualan, Citra memilih sarapan sambil berjualan. Dia tidak mau menyia-nyiakan waktu pagi harinya di mana banyak pelanggan yang membeli. Terdengar suara anak-anak memanggil Cakr

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD