"Kemarin kalian belanja ke mana?" tanya Athala ketika mobil sudah berada di jalan raya. "MOI!" Athala tahu mall yang dimaksud oleh Tita. Meski ia bukan pria metroseksual yang senang belanja, tetapi ia pernah menjadi pemuda kota yang gaul. Sudah banyak tempat tongkrongan yang Athala kunjungi, baik itu mall ataupun kafe dan juga restoran. Lagipula mall itu sangat terkenal, tidak perlu menjadi anak gaul, cukup menjadi warga ibukota saja, semua warganya akan tahu di mana mall itu. "Kita mau ngapain sih, Mas?" Memperhatikan jalan yang sudah tidak terlalu padat, dengan sesekali menatap wajah sang kakak yang melihat lurus ke depan jalan. "Belanja." Jawaban singkat yang Athala berikan, sontak membuat Tita terkejut. "Mas mau belanja? Enggak salah? Kok tumben!" Menatap Athala yang masih e