Slice 79

2019 Words

Brasta berada di balkon kamarnya, ketika Marsinah tiba-tiba muncul. Meski tidak berada dalam wujudnya yang mengerikan, tapi tetap saja Brasta kaget. Karena Marsinah tahu-tahu berbaring di sebelahnya. Ya, Brasta memang sedang tiduran di sebuah kursi ranjang papasan yang berada di balkon kamarnya. Seketika Brasta langsung berubah posisi jadi duduk. "Astaga ... Marsinah ... bisa-bisanya tahu-tahu dateng nggak pake permisi. Bikin orang jantungan!" Brasta langsung mengomeli Marsinah. Marsinah langsung tertawa cekikikan dan melengking, khas suara kuntilanak pada umumnya. "Ini jelas bukan salah aku, Brasta. Aku kan hantu. Aku bebas mau muncul kapan aja dan di mana aja. Karena di saat aku berhasil ngagetin atau bikin takut manusia, itu adalah sebuah prestasi." Marsinah mengakhiri kata-katanya d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD