"Bocal - bocil ... bocal - bocil ...." Reaksi pertama Aksara, setelah tahu kakaknya lah yang bicara. "Ya Allah ... alhamdulillah ... kamu udah bangun sayang ...." Sofia langsung mengungkapkan rasa syukurnya. "Alhamdulillah kamu udah bangun, Angkasa." Brasta pun sama bersyukurnya. Ia lega karena Angkasa akhirnya sadar juga. Sebuah tanda bahwa pemuda itu baik - baik saja, tidak ada kondisi serius seperti apa yang ia bayangkan. "Alhamdulillah, ya." Angkasa menjawab. "Tapi kalau boleh jujur ... aku sebenarnya udah sadar sejak pagi tadi. Aku mau ngomong banyak hal. Tapi bocil itu sama dokter Damar cs, nggak kasih aku kesempatan sama sekali. Malah aku disuntik bius. Parah banget nggak sih." Angkasa malah berakhir melakukan curhat colongan. Terang saja ... Aksara langsung menjadi pusat perhat