Reuni

1238 Words
Lucky duduk atas kursi hidrolik sembari menikmati pijatan-pijatan menyenangkan yang diberikan terapis pada pundaknya. Gadis itu memandangi kuku jari tangannya yang terlihat lebih cantik dengan kuteks warna pink pucat. Lucky mengambil ponsel dari meja di samping kursi. Dia membuka aplikasi i********: kemudian mengambil foto punggung tangganya. Dia kemudian menggetikkan caption untuk foto tersebut. "Hari ini sibuk di salon sebelum acara shooting iklan. Ah, kapan aku punya waktu untuk hand out." "Sehari harus berapa kali up date?" tegur Bella. Gadis yang sedang membaca majalah itu melirik kakaknya dari sofa yang didudukinya. Pasalnya kakaknya itu sudah lima kali up date foto IG sejak tadi pagi. Lucky mendesis. "Ini namanya branding name, Bella, dengan begini orang jadi tahu apa kegiatanku, aku juga bisa jadi lebih dekat dengan fans." Bella membetulkan letak kacamatanya lalu tertawa. "Fans? Bukannya yang ada di situ haters semua?" Lucky tercegung. Memang sebagian besar komentar di Instastory itu berisi ejekan dan cemoohan dari para anti fansnya yang mengganggap kehidupan Lucky terlalu glamour. Akan tetapi Lucky tidak mau mengakui hal itu. "Jangan bilang seolah hatersku lebih banyak dari fansku dong! Ada juga kok yang memujiku!" dalih Lucky. Dia bahkan meminta pembelaan pada terapis yang sedang memijat lengannya. "Ya, kan, Mbak!" Terapis itu hanya mengangguk dan tersenyum kecil. Bella terkekeh. "Sudah. Daripada Kakak buang-buang waktu untuk mainan i********:, harusnya Kakak cari inpirasi buat nulis lagu baru."  Lucky memegangi dagunya dan merenung. Mencoba memikirkan bait-bait kata yang bisa dirangkai menjadi lagu. Namun, tak sampai lima detik, fokusnya sudah teralihkan pada begitu banyak notif yang masuk ke ponselnya. Para fans sudah merespon up date terbarunya dengan begitu ganas. @rachmahw : Hand out? Kak Lucky kuliah lagi? @wahyua : Hang out kali! Wkwkwkwk! @yuains: Begok kok dipelihara. @ainsyah: Lu tuh punya otak nggak, sih? Lucky mendesis. Dia baru sadar kalau salah mengetik kata "Hang out" menjadi "Hand out" tadi. Kini semua orang, di i********: itu menertawakan kebodohannya. Jari-jari Lucky gemas ingin membalas, tapi dia mengurungkannya. Dia trauma mengingat pengalaman buruknya setengah tahun yang lalu tatkala dia membalas satu komentar dari haters. Hanya satu kata saja, bisa membuatnya diberitakan media sampai berbulan-bulan. "Ngaca." Itulah satu komentar balasan darinya yang paling kontroversial sepanjang masa. Akibatnya sangat luar biasa! Beberapa sponsor membatalkan kontrak dan satu tawaran bermain dalam sinetron stripping ditangguhkan. Pak Agung, CEO agensi tempatnya bernaung pun marah besar. Semua itu hanya terjadi karena satu kata tak berfaedah. Tak lama kemudian muncul satu komentar yang membuat Lucky tertegun. Komentar itu dari seseorang dengan akun @LailaT. Foto profil gadis itu sangat mirip dengan salah satu teman baiknya semasa SMA dulu, tetapi dengan pipi yang lebih chubby dan berisi. @LailaT : @Lucky91 cek DM ya. Penting bgt. Lucky buru-buru mengecek direct message-nya dan membaca satu pesan dari @LailaT. @LailaT : Luk, apa kabar. Kita mau reunian ini. Bisa ikut nggak. Kangen banget sama kamu. Lucky mengetikkan pesarn balasan dengan segera. @Lucky91 : Aku juga kaaaangen, tapi katanya Dolan, "Rindu itu berat." Wkwkwk, reunian itu kapan? Di mana? @LailaT: Akhirnya kamu bales juga. Sudah lama aku sering DM kamu nggak pernah dibales. Kirain kamu nggak mau kenal sama diriku lagi. Huhuhu ... Kita udah pesen tempat di Kafe X tanggal 12 jam 4 sore. @Lucky91: Maaf ya. Banyak spam DM yang masuk dan aku nggak periksa satu-satu. Sapa aja yang dateng? Aku Insya Allah ikut. @LailaT: Cieh, artis terkenal kek gitu ya. Cuman sepuluhan orang aja sih, temen-temen yang domisili Jakarta aja. Kamu beneran bisa ikut? Ada Doni, loh. Lucky terpegun. Doni? Sudah lama dia tidak mendengar nama itu. Mantan pacar yang membuatnya hatinya benar-benar tersakiti. Karena putus dari makhluk itu, Lucky yang baper membuat video cover lagu "Kenangan Terindah" dari Samsons dan mengunggahnya ke Yout*be. Siapa sangka, ada begitu banyak orang yang menonton video galau itu, hingga akhirnya Lucky pun diundang ke berbagai talkshow lalu diorbitkan menjadi artis oleh agensinya yang sekarang. Suatu keberuntungan dibalik kedukaan. Baiklah! Siapa yang takut pada Doni? Lucky akan menemuinya dengan penuh percaya diri! Cowok itu pasti akan sangat menyesal karena memutuskannya dulu. "Bel, besok tanggal dua belas aku ada acara, nggak jam empat sore?" tegur Lucky pada adik sekaligus asistennya. Bella membuka notesnya dan mengamati catatannya di sana. "Ya, ada undangan bintang tamu di acara talkshow Browni*s." Lucky mendesis kesal. Dia tidak bisa datang. Dengan terpaksa, Lucky mengetikan balasan atas permohonan maaf pada teman SMA-nya itu. *** "Aku yang tak sempurna Aku yang penuh dosa Sudikah kau kembali padaku Oh cinta terindah.... Engkaulah cinta pertama Yang tak dapat kulupakan." Dari kubikel sebelah, Ipda Erin menyanyi dengan suara falsnya yang memekakkan telinga. Iptu Doni menutup telinganya. Bukan hanya suara sumbang Erin yang menganggunya, tetapi juga fakta bahwa gadis jomblo itu sudah memutar lagu terbaru dari Lucky itu selama hampir seratus kali dalam sehari. Serasa kurang s**l, AC di ruang kerjanya yang rusak dan belum diperbaiki sejak seminggu yang lalu. Semuanya lengkap, membuat Doni ingin menonjok seseorang. AKBP Yoga menggebrak meja. Lelaki berusia lima puluh tahun itu akhirnya hilang kesabaran juga. "Erin! Bisa nggak playlist-mu itu kamu ganti? Emang lagunya bagus, tapi pusing saya dengar lagu itu terus dari pagi!" Erin si ratu drama memandang bosnya dengan berkaca-kaca. "Pak! Saya ini sudah menderita, terpanggang di sini bersama cowok-cowok bau keringet ini." Erin menunjuk para rekannya Doni dan Iptu Fadli. "Tiap hari, kerjaan saya ngurusin mayat. Nggak bisa jalan-jalan, shopping, apalagi nyari cowok. Mbok ya, saya ini diberi kesempatan untuk menikmati hiburan sebentar, gitu loh, Pak!" ujar Erin dengan logal Jawa-nya yang kental. Pak Yoga kalah telak. Pria berambut tipis dan ubanan itu akhirnya mengalah. "Ya sudah, tapi kan kamu bisa dengar lagunya Lucky yang lain. Jangan ini terus," desahnya putus asa. "Siap. Bapak! Tenang saja. Ada lima puluh playlist lagu dari delapan album Mbak Lucky di sini." Erin memberi hormat seolah telah diberi titah suci. Doni menggutu pelan. Sungguh dia tidak senang mendengarkan lagu-lagu Lucky yang seolah sedang mengkritik dirinya itu. Doni mengusap keringat di keningnya. Mungkin dia saja yang terlalu baper. Mereka kan sudah putus sejak lima tahun lalu, masak itu lagu-lagu Lucky itu semuanya buat dia? Udara panas dalam ruangan membuat Doni bertambah gerah. Cowok itu membuka dua kancing seragamnya yang paling atas. Tiba-tiba saja lampu blitz mengedip padanya. Fadli yang duduk di sebelahnya rupanya mengambil foto lalu cekikikan. "AC yang mati bikin aku gerah," ucap cowok itu sembari mengetikkan kata-kata di ponselnya. Doni berdiri marah dan mengejar Fadli. Fadli ketawa-ketiwi sambil menghindar. Kedua polisi itu berkejar-kejaran di ruangan seperti anak TK. Iptu Fadli adalah sahabat baik Doni sejak masa pendidikan, yang bekerja sambilan sebagai admin akun i********: milik Doni. Doni dulu cukup senang main i********:, tetapi dia berhenti sejak peristiwa setahun yang lalu. Tahun lalu terjadi sebuah kasus terror bom di Kafe Starb*ck. Saat itu Doni tidak sengaja berada di sana dan turut membantu operasi secara dadakan. Entah bagaimana fotonya diabadikan oleh seorang wartawan dan menjadi viral. Image-nya pun berubah dari aparat biasa menjadi polisi paling diinginkan di bumi pertiwi. "Pak Polisi ganteng! Tangkaplah diriku!" Entah berapa banyak mention sejenis itu pada akun Intagramnya sejak hari itu. Doni mendesah frustrasi. Yang satu fangril kronis, yang satunya admin medsos gila. Mengapa dia tidak bisa memiliki rekan kerja yang otaknya waras? Ketika Doni berhasil merebut ponsel Fadli sudah ada 1000 likes dan 100 komen dari fotonya yang menggoda itu. Doni mendesis lalu menghapus foto itu. "Percuma deh lo hapus, entar malem gue up load lagi," tawa Fadli membahana. Doni menggeram dan mencekik leher cowok itu. Fadli meronta-ronta. "Pembunuhan! Pembunuhan berencana! Komandan, tolong saya!" Sang bos, AKBP Yoga hanya terkekeh melihat perilaku dua ABG tua itu. Doni baru berhenti ketika melihat satu pesan muncul dari ponselnya. Dari grup reuni SMA yang baru dibuat seminggu yang lalu. Doni melepaskan Fadli sambil misuh-misuh lalu membaca chat dari grup itu. @LailaT : Guys! DM-ku dibalas juga sama Lucky! @Tarzan: Oh ya? Dia bisa ikut? @LailaT: Awalnya sih bisa, tapi setelah aku bilang ada Doni, dia langsung batal. @Markus: Weleh-weleh! Kamu sih, Don! @Andik: Dasar lelaki berdosa! Doni tersenyum kecut membaca pesan dari teman-temannya itu. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD