Anora terbangun dan mendapati punggung tangannya sedikit berat dan susah untuk ia gerakkan. Ia memandang ke langit-langit kamarnya yang berwarna putih dengan cahaya lampu yang sedikit redup. Pelan-pelan ia menoleh ke arah kiri dan mendapati Andre tengah tertidur di atas punggung tangannya. Deg. Jantung Anora serasa ingin keluar begitu saja ketika dilihatnya Andre begitu lelap dalam tidurnya. Anora berpikir dengan keras apa yang terjadi padanya, mencoba mengingat-ingat kembali kenapa ia berakhir di ruangan serba putih dengan jarum infus yang menancap di lengan kanannya. Setelah mengingat semuanya, Anora mencoba bangun meski kepalanya sedikit pusing. Ia ingat kepalanya membentur lantai begitu saja saat ia pingsan. Tangan Anora yang bergerak saat ia berusaha bangun menggugah mata Andre unt