“Ah sial, apa yang udah gue lakuin tadi, damn girl!” umpat Sebastian memaki perilakunya sendiri. Sebastian lalu mengangkat tubuh Cindy dan menggendongnya ke tempat tidur di kamar yang sama. Sewaktu mendekat di tempat tidur hendak meletakkan Cindy, mata Sebastian terus memandang wajah wanita itu lagi. Sambil terus meletakkan Cindy, Sebastian tetap memandang wajah polos Cindy yang sudah pingsan. Sebastian semakin mendekatkan wajahnya. Begitu kepala Cindy menyentuh bantal, Sebastian pun terus berada di atas Cindy dan memandang sambil menggigit bibirnya. Kenapa dia jadi sangat menginginkan Cindy saat ini? Padahal seharusnya Sebastian merasa marah pada Cindy. Penolakannya bukanlah sesuatu yang disukai Sebastian. terlebih seharusnya Cindy membayar seluruh hal buruk yang ia berikan di masa lalu