Marah dengannya

1311 Words

"Memangnya dia masak apa?" tanya Anggara, dia berjalan menuju ke dapur. "Eh. Iya.. Kalau dia bis memasak? mungkin hanya masakan beli dari luar." gumam Anggara. Kedua matanya terhenti, harus masakan di atas meja makan menyeruak masuk dalam penciumannya. "Aroma rempahnya terasa sekali. Benar-benar sangat harus." gumam Anggara. Berjalan semakin dekat ke meja makan. Kedua matanya membulat sempurna Melihat menu makanan di depannya. Makanan khas di kota kelahiran. Dia masak sendiri? Gimana bis adikita ini ada yang jual masakan seperti ini," ucap Anggara, dia menarik kursi dan segera duduk. Anggara mengusap kedua tangannya, memainkan lidahnya seakan dia sudah bersiap untuk menyantap makanan di depannya. "Makanan yang begitu lezat pastinya. Hmm.... Dari baunya saja.." Anggara menciùm aroma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD