"Sialan! Kenapa aku malah di jodohkan dengannya. Apa maksud permainan ini." gerutu Anggara. Duduk sendiri di sebuah cafe. Wajahnya terlihat sangat cemas. Tak hentinya Anggara memikirkan hal tadi. Soal perjodohan. Tapi, pikirannya tertuju pada Ibu Nayla. Dia merasa sangat bersalah dengan apa yang terjadi padanya. Rasa sakit yang luar biasa pasti dia rasakan Tetapi, sama sekali dia tidak membantunya. "Arrggg..." Anggara mengacak-acak rambutnya frustasi. "Apa aku harus menjenguknya. Soal perjodohan tdi." "Gaga..." Suara seorang wanita yang begitu lembut. Membaur Anggara tersadar dari lamunannya. Dia menggerakkan kepalanya, menatap ke arah sumber suara. "Sella.... Kenapa kamu selau mengikutinya.;" tanya Sella.. "Apa yang membuat kamu jadi diam seperti ini?" Sella duduk di samping Ang