Untuk pertama kalinya Akib menggelisahkan Airin. Selama ini—selama mereka pacaran—ia sadar betul, jika tak ada satu pun hal-hal yang bisa membuatnya segelisah ini, mengkhawatirkan keadaan Airin tentunya. Dulu, ia memang tak pernah memerdulikan gadis itu. Dulu, ia hanya berpikir satu-satunya cara melupakan Cinthya adalah Airin. Dan ternyata benar. Ia memang melupakan Cinthya tapi ia tidak menyadari hal baru yang menghampirinya. Ia tak bisa melupakan Airin. Tak bisa. Sayangnya ia sadar di saat yang salah. Disaat ia sudah memutuskan kembali ke sisi Cinthya dan melepas gadis itu. Tak pelak ia merasa sakitnya kini. Sakit ditinggal pergi dan diabaikan. Nyatanya, Airin tak perduli. Tapi setelah mengingat-ingat percakapan dengan Gara, ia mulai berharap. Ia mulai berharap kalau ia yang menang. Ia