Suasana malam di masjid kampus masih cukup ramai. Malam itu rumah Allah di tengah-tengah kampus itu dihuni banyak calon-calon dokter. Mereka masih berkumpul, membicarakan pembagian wilayah agar merata dan masing-masing dari mereka bisa mendapat pasien. Motto malam ini tentu saja 'masuk bersama lulus bersama'. Airin hanya sigap mendengarkan. Matanya sesekali menatap Adam yang dengan tegas memimpin rapat kecil malam ini. Lelaki itu seperti bintang. Ia bersinar sangat terang. Membuatnya tersenyum tanpa sadar. “Oke. Ber-hubung hari semakin malam. Kita butuh istirahat untuk berangkat jam tiga nanti. Sebaiknya kita sudahi pertemuan kita ini semoga barakah,” tutur lelaki itu yang disambut 'amin' oleh teman-temannya. Kemudian mereka bubar. Para lelaki memilih tidur di mobil sementara para peremp