Seorang suster berusia sekitar tiga puluh tahunan datang dan segera menghadap ke Andrea. Andrea pun segera menunjukan selembar kertas yang menjadi alasannya memanggil suster itu. "Saya hanya menuliskan apa yang Dokter Vania katakan, Dok." jawab Anggun, suster kini berada tepat di hadapan Andrea. "Tap..tapi saya tidak merasa menyebut masalah obat tadi." Vania. Ibu Firly mendekat ke arah Vania lalu menamparnya dengan keras. "Kamu masih mau mengelak? Hah? Kamu mau lepas dari tanggung jawab?" bentaknya. "Pihak rumah sakit akan bertanggung jawab, Ibu tidak usah khawatir." lerai Andrea. Vania menunduk malu. Ia tak pernah merasa begitu kacau seperti ini. Benarkah ia tadi lalai menjalankan tugasnya? "Bagaimana jika hal ini tetap terulang, Dok? Atau bahkan mungkin bisa saja lebih parah. Sebai