Ia langsung menepuk keningnya sendiri. Ian benar...aku terlalu fokus pada kata-kata berburu itu hingga aku menyimpulkan cincin itu pasti hilang di luar rumah ! Pikir Selena. Ia menjadi merasa bahwa ia harus mencari cincin itu di dalam rumah. Gadis itu kembali fokus pada catatannya untuk memikirkan petunjuk berikutnya.
“Cincin itu tidak mencolok saat siang hari dan sangat berkilau ketika malam hari... hmm, berarti ada di tempat yang tidak terduga karena kita sering melalui tempat itu... kurasa batu cincin itu yang menyebabkannya bersinar, benar 'kan Ian ?” tanya Selena memandang ke arah Ian. Lelaki itu menaikkan alisnya.
“Kenapa tanya padaku ? Memangnya aku tahu jawabannya ? Kalau aku tahu, mungkin aku sudah jadi pemenangnya dari dulu.” jawab Ian mendengus hendak tertawa.
“Tapi, setidaknya kau lebih pintar karena menyadari poin yang tidak kami sadari dari awal.” celetuk Selena.
“Itu namanya bukan pintar, tapi jeli.” senyum Ian dan ia kembali pada meja biliarnya.
“Jadi, kau sudah memeriksa semua bagian rumah ? Kau 'kan selalu di rumah.” Selena mencondongkan dirinya ke arah Ian.
“Menurutmu ?” Ian balik bertanya padanya dengan penuh misterius. Selena mengernyitkan kening berusaha berpikir.
“Kelihatannya belum. Jika sudah, pasti permainan ini sudah berakhir. Ah ! Apa karena itulah kau selalu tidur sangat larut karena mencarinya malam-malam ???” mata Selena berbinar-binar menyadari hal itu.
“Bisa ya dan bisa juga tidak.” jawab Ian simpel dan ia tersenyum misterius. Selena menggerutu melihatnya. “Kau ini tidak bisa memberikan jawaban sama sekali.” komentarnya. Ian hanya tertawa mendengarnya.
Selena jadi berpikir bahwa ia harus mencoba mencari cincin itu di malam hari. Tapi, tekadnya menjadi sedikit goyah jika ia memikirkan suasana malam hari di mansion itu. Gadis itu berusaha mengenyahkan pikiran buruk dari benaknya dengan membayangkan bahwa ia sudah mengalami lebih banyak hal-hal aneh di tempat ini dan setidaknya mentalnya menjadi lebih kuat walaupun ia ragu juga mengenai hal itu.
Ia mengikuti langkah Ian yang hanya bersantai di siang hari dan tidak berniat mencari cincin itu sama sekali hingga menjelang malam. Tiba-tiba, Selena teringat sesuatu dan ia memandang Ian yang akhirnya duduk santai menonton TV.
“Apa kau melihat Grissham akhir-akhir ini ?” tanya Selena tiba-tiba. Ian tidak menoleh dari layar televisinya.
“Bukankah tadi dia ada ketika absen pagi ?” jawab Ian dan Selena menepuk keningnya. Ia tidak memandang Grissham sewaktu sarapan tadi karena sibuk memikirkan Thomas yang menghilang.
“Dia jadi lebih pendiam.” gumam Ian pelan dan Selena masih dapat mendengarnya. Ya, menurut Selena pun Grissham menjadi sangat pendiam dan mengisolasi dirinya sendiri.
Gadis itu berpikir ia hendak menyapa Grissham sejenak karena merasa tidak tega melihatnya sendirian. Ia beranjak dari ruang bersantai dan mengetuk kamar Grissham. Tidak ada jawaban sama sekali.
“Griss ? Kau di dalam ?” panggil Selena senja itu.
“...Y... ya... masuklah...” suara Grissham terdengar gemetar dan Selena mengernyit sebelum ia membuka pintunya.
Kamar itu gelap dan Selena hampir terkejut saat melihat sebuah sinar dari senter yang dipegang oleh Grissham. Gadis itu duduk memeluk kedua lututnya sambil menutupi dirinya dengan selimut dan tubuhnya gemetar luar biasa.
“Griss ? Ada apa ? Kenapa lampunya mati ?” Selena menekan sakelar lampu dan tidak menyala sama sekali. Sepertinya rusak. Grissham tidak menjawab sama sekali.
“Kau tidak meminta Isabelle mengganti lampunya ?” tanya Selena lagi dan ia berusaha melihat respon Grissham dari kegelapan. Gadis itu hanya menggeleng dengan gemetar.
Dengan penasaran, Selena berjalan mendekati Grissham dan gadis itu tersentak tiba-tiba.
“Tutup pintunya Sel ! Tutup !” teriaknya cepat dengan suara parau. Selena terkejut dan segera menutup pintunya. Ruangan itu menjadi lebih gelap dan Selena hanya bisa melihat wajah Grissham yang pucat karena cahaya senternya.
“Ada apa, Griss ? Kau aneh sekali...” Selena duduk di ranjang Grissham, tepat di depannya.
Grissham masih tidak menjawab dan tubuhnya masih saja gemetar. Selena menyentuh keningnya dan tidak panas sama sekali. Grissham tidak demam tapi ia ketakutan hingga tubuhnya bergetar seperti itu.
Secara mendadak, Grissham mencengkeram lengan Selena tiba-tiba. Gadis itu terkejut luar biasa dan ia dapat merasakan telapak tangan Grissham sangat dingin.
“Sel...! Bantu aku... kumohon bantu aku...” gumam Grissham cepat sambil menatap Selena dengan bola matanya yang membesar. Gadis itu sedikit bergidik melihat ekspresi Grissham.
“Bantu apa ?” kernyit Selena.
Grissham menoleh ke kanan dan kirinya seakan takut ada yang mendengar. Padahal hanya ada mereka berdua saja di kamar itu. Ia kembali memandang Selena dan kali ini suaranya kecil sekali seperti sedang berbisik.
“...bantu aku... keluar dari pulau ini...” bisiknya.
Mata Selena langsung melebar seketika mendengarnya. “Bagaimana bisa aku membantumu ??? Aku sendiri saja tidak tahu bagaimana caranya keluar dari pulau ini !” balas Selena sambil berdesis.
“Pokoknya aku harus keluar dari pulau ini... aku tidak ingin di sini lagi...! Sungguh menyeramkan....!” Grissham mulai merengek seakan ketakutan luar biasa.
“Tapi ada apa Griss ??? Apa yang terjadi ???” heran Selena.
“Mereka berbahaya...! Mereka ada dimana saja...! Aku harus keluar dari pulau ini ! Bagaimanapun caranya harus !” gumam Grissham dan ia mulai menggigiti kukunya dengan gelisah.
“Siapa Griss ??? Coba jelaskan padaku...aku semakin tidak mengerti.” kernyit Selena semakin bingung.
“Pokoknya harus keluar...! Kau juga Sel ! Kau sebaiknya ikut kabur denganku dari pulau ini ! Tempat ini tidak aman...! Mereka akan mencarimu...! Kau tidak akan bisa sembunyi ! Hanya tinggal menunggu waktu saja mereka akan membunuh kita semua !” desis Grissham tajam dan ia menggenggam lengan Selena lebih erat sambil memelototinya.
“Tapi, jelaskan dulu padaku ! Apa yang terjadi sebenarnya ??? Apa yang kau lihat sampai kau bisa berpikir seperti itu ???” paksa Selena dan ia menggoncang tubuh Grissham. Grissham terdiam kembali dan bibirnya lebih gemetar seakan takut untuk mengatakan sesuatu.
“Mereka... aku melihat mereka... mereka ada di setiap rumah ini... aku bahkan tidak bisa meminta Isabelle untuk mengganti bola lampu kamarku... mereka akan menyadari keberadaanku jika aku ada di tempat yang terang... mereka akan bisa melihatku... tapi, aku takut gelap... aku takut sekali...” racau Grissham dan bola matanya berpindah-pindah seperti sedang mengawasi sekelilingnya.
“Apa yang mereka lakukan ?” tanya Selena pelan dan ia merasa ada sesuatu yang ingin dikatakan Grissham tapi ia takut untuk mengungkapkannya.
“Mereka... mereka mencekiknya... mereka berniat membunuhnya...” bisik Grissham. Selena membelalak mendengarnya.
“Siapa mereka itu, Griss ?” Selena memandangnya tajam. Grissham memutar bola matanya kembali ke arah Selena secara melambat.
“Mereka... datang dari kegelapan... penyembah kegelapan...” suara Grissham semakin tercekat dan matanya berair seperti akan menangis.
“Siapa yang ingin mereka bunuh ?” Selena bertambah tegang mendengarnya. Jantungnya semakin berdegup kencang mendengar hal aneh ini. Tidak biasanya Grissham bertindak seperti ini dan tentu saja Selena semakin merasa curiga.
Grissham memaku pandangannya tepat di mata Selena dan gadis itu sampai meneguk ludah karena menunggu Grissham bicara.
“Kita... mereka berniat membunuh kita semua...” jawab Grissham berdesis.
Selena tertegun mendengarnya. Dari awal ia tiba di pulau ini, ia sudah merasa ada yang janggal di sana. Dan semua kejadian aneh yang dialaminya pun tidak mungkin hanya suatu kebetulan belaka ataupun imajinasinya sendiri. Tiba-tiba, Selena teringat akan cerita pastur Jeremy mengenai Rolland Tramonde yang menganut aliran sesat. Apakah mereka sedang terjebak oleh aliran itu ?
Tangan Grissham kembali bergetar kuat dan Selena semakin cemas melihatnya. Ia berusaha menenangkan gadis itu dan bahkan mengajaknya untuk tidur di kamarnya saja daripada Grissham tetap berada di kamar itu. Tapi, gadis itu menolak keras dan sama sekali tidak mau bergeming dari tempatnya.
“Atau lebih baik kau tunggu di sini sebentar. Aku akan memanggil Isabelle untuk memintanya mengganti lampu kamar ini. Kau tidak bisa berada di kegelapan seperti ini terus, Griss.” Selena sudah beranjak dari duduknya sebelum Grissham kembali menahannya dan menggeleng kuat.
“Tidak...! Tidak...! Jangan panggil Isabelle...! Dia juga berbahaya, Sel...! Dia bersekutu dengan mereka...! Aku melihatnya bicara dengan mereka...! Dia tidak boleh sampai melihatku...! Dia akan tahu kalau...kalau aku tahu rahasia besarnya !” panik Grissham. Selena terkejut mendengarnya.
“Rahasia ? Rahasia apa ?” Selena kembali duduk dan memandangnya serius. Grissham kembali menggeleng keras.
“Tidak...! Tidak...! Kau tidak perlu tahu, Sel...mereka bisa mengincarmu juga...! Tidak...! Aku tidak mau kau menjadi korban mereka...” kata Grissham terisak sekarang. Selena menjadi iba melihatnya. Ia tidak menyangka Grissham akan memikirkan nasibnya seperti itu.
“Tidak apa-apa, Griss...katakan padaku apa rahasia besar itu ?” bujuk Selena sambil mengelus punggung Grissham pelan untuk menenangkannya.
“Tidak...! Tidak...! Kau tidak boleh mati...kau tidak boleh...!” gumam Grissham dan ia semakin menyusutkan tubuhnya bergelung hingga seperti seekor udang.
“Baiklah... baiklah... lebih baik kau beristirahat, Griss. Aku akan menemanimu di sini...” Selena tersenyum menenangkannya dan berusaha membaringkan Grissham. Ia pun ikut berbaring di sampingnya.
Grissham menggenggam lengan Selena erat-erat karena ketakutan dan Selena berusaha agar Grissham segera tertidur. Hampir sejam kemudian, Grissham baru tertidur dan Selena melirik jam tangannya. Sudah jam 8 malam dan ia tidak bisa kemana-mana padahal ia berniat mencari cincin itu.
Tapi, pikiran Selena kembali pada perkataan Grissham dan ia merasa ia perlu membawa Grissham menemui pastur Jeremy. Mungkin dengan berdoa, Grissham akan menjadi lebih tenang. Terbersit sedetik kemudian di pikiran Selena mengenai Isabelle yang berbicara dengan seseorang dan gadis itu ingat ia juga pernah melihat Isabelle berbicara dengan seseorang yang bersuara parau aneh. Tapi, perbincangan mereka tidak berbahaya dan Selena dapat merasakan bahwa orang misterius itu berniat baik dengan berusaha melindungi mereka dari bahaya yang ada di pulau itu. Tapi, mungkin saja Grissham melihat sesuatu yang dilakukan Isabelle dan itu membuatnya ketakutan luar biasa hingga tidak berani keluar dari kamarnya sama sekali.
Tanpa sadar, Selena tertidur dalam usahanya memikirkan segala macam hal-hal yang menurutnya sangat janggal. Ia bahkan tidak sadar saat Grissham bangkit dan keluar dari kamarnya.