54. Apa Kamu Mencintaiku?

1506 Words

"Nggak." Pipi Jesyca merona malu, kemudian dengan gugup dia membereskan meja kerjanya. "Santai aja, aku nungguin, kok." Arron tertawa, Jesyca terlihat berbeda dari biasanya. 'dia masih bisa malu juga rupanya.' Arron menahan tawanya. "Sudah, ayok!" Jesyca menghela napasnya, dia benar-benar gugup. Arron tersenyum padanya, kemudian pria itu meminta tangan kekasihnya untuk dia genggam dan pulang bersama. "Kita ke Super market dulu ya," ujar Arron begitu dia memasang sabuk pengamannya. "Hm mau beli apa?" tanya Jesyca. Arron tak menjawab, pria itu hanya tersenyum sebelum mulai menjalankan mobilnya. "Kenapa gak jawab?" tanya Jesyca. "Lihat saja nanti, kamu cukup melihat, dan menikmati nanti." Arron terus fokus mengemudi, dia tak mau membuat kesalahan yang sama lagi. Tak lama kemud

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD