"Farel!" Farel yang baru saja masuk ke dalam rumah, dipanggil oleh ayahnya, Raffa Putra Pradipta. Pria paruh baya itu tengah menuruni anak tangga. "Ayah, kok Ayah di rumah?" Farel sedikit heran, karena tidak biasanya ayahnya pulang di jam 7 malam seperti ini. Pria itu biasanya paling cepat pulang adalah jam 10 malam. "Ayah mau bicara, kita ke ruang kerja Ayah." Kemudian Ayah Rafa melewati Farel begitu saja dan masuk ke dalam ruang kerjanya. "Ada apa Ayah?" tanya Farel begitu dia duduk di depan ayahnya dalam ruang kerja sang ayah itu. "Ayah dengar dari mami kamu, katanya Jesyca, kamu bertemu dengannya?" tanya Ayah Raffa. Farel pun menganggukkan kepalanya. "Iya Ayah." Kemudian, pria itu menceritakan tentang Jesyca pada sang ayah. "Tapi, Cika bilang dia belum siap kalau bertemu deng