Arron duduk di kursi kerjanya. Tangan kanannya menopang pelipisnya, sementara tangan kirinya memainkan pulpen di tangannya di atas meja. Pria itu memikirkan tentang asisten pribadinya tadi yang dia dapati tengah bersama dengan seorang pria lain yang katanya kakak dari Jesyca sendiri. "Kenapa aku begitu marah melihat dia bersama dengan pria lain? Apa aku cemburu? Apa aku benar-benar menyukainya? Bagaimana bisa? Dia hanya seorang yang tidak kompeten. Bagaimana bisa aku melupakan Zoya hanya karena wanita itu." Pertanyaan-pertanyaan penuh ketidakpercayaan itu terus bergelut di dalam pikirannya, dia ingin mengelak segala apa yang dia rasakan terhadap Jesyca, asisten pribadinya. Namun, saat dia memikirkan bahwa laki-laki bernama Bima tadi adalah kakak tiri dari Jesyca, membuat Arron meras