Chapter 8 - Retak

1334 Words

Nadhifa terbangun di rumah sakit, dia langsung tahu karena sudah terbiasa dengan bau obat-obatan. Jarinya diinfus dan hidungnya di pasangi selang tipis bening. “Oh, Alhamdulillah. Sebentar mbak, saya panggil dokter dulu.” Ucap seroang perawat yang baru datang untuk mengeceknya. Nadhifa melihat sekeliling, dia di rawat di sebuah ruangan dan hanya dia yang berada di sana. Nadhifa memejamkan mata karena rasa pusingnya kembali datang, perutnya juga masih teasa sakit. Dokter langsung datang bersama perawat tadi dan langsung memeriksanya. Dokter itu seorang perempuan, dia memeriksa kondisi Nadhifa dengan seksama terutama daerah perutnya. “Bagaimana kondisi perut kamu masih terasa sakit?” Nadhifa mengangguk, “Iya, Dok masih terasa sakit. Kepala saya juga pusing.” “Ada keluhan lain?” tanya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD