"Kamu pacaran sama Om Tio ya, Pri?!" Seru Nita, sontak saja hampir seisi kelas menoleh ke arah April yang wajahnya kini berusaha keras menahan malu. Ia tak mungkin memungkiri hal itu mengingat kedua orang tuanya juga sudah tahu tentang hubungannya dengan Om Tio, jadi April hanya terdiam tanpa berniat menjawab pertanyaan Nita dan melanjutkan bacaannya. "Bisa nggak, ngomongnya nggak usah nyaring-nyaring gitu?" Sahut Amy yang merasa tak nyaman dengan mulut Nita, sementara Nita hanya menyengir kuda seraya menarik kursi duduk di sebelah April. "Eh, tapi beneran loh. Semalam aku lihat kamu berdua gandengan tangan sama Om Tio di pekan raya." Kini suara Nita terdengar pelan. Seolah berbisik kepada April agar temannya itu mau menjawab pertanyaannya, April lalu menghembuskan nafas panjang. Jika