Sampai malam, Dimas belum menemukan kalimat yang tepat untuk mengatakan kepada Winda, tentang kehilangan baby mereka dari rahim Winda. Selesai salat maghrib Dimas memandangi wajah pucat Winda yang tertidur pulas. 'Ya Allah. Berikan aku jalan untuk mengatakan kebenaran yang pasti akan membuatnya sangat terguncang' batin Dimas. Pintu diketuk dari luar, Dimas beranjak untuk membuka pintu dan melihat siapa yang datang. "Ibu, Bapak, masuklah" Dimas mempersilahkan Bu Linda dan Pak Wahid untuk masuk. Bu Linda menanyakan keadaan Winda. Dimas menceritakan yang sebenarnya terjadi, tanpa menyadari Winda sudah bangun dan mendengarkan percakapan mereka. "Daddy ... jadi!" Seru Winda seraya bangkit, dengan suara nyaring dan nada tak percaya. "Winda!" Dimas mendekati Winda menggenggam lembut jema