PART. 20 SAD MOMENT

2104 Words

Dokter yang baru selesai memeriksa Winda sedang bicara serius dengan Dimas di luar kamar tidur. "Bawa istrimu segera ke rumah sakit, Dimas, dokter kandungan lebih tahu apa yang harus dilakukan." "Apa terjadi sesuatu yang buruk?" Dokter Hamid menarik nafas berat. "Aku tidak berani memastikan, Dimas, sebaiknya cepatlah bawa dia ke rumah sakit." "Baik, Mas, terima kasih atas bantuannya." "Sama-sama. Aku pergi dulu ya, semoga istrimu baik-baik saja, dan kuat menerima semuanya," dokter Hamid menepuk bahu Dimas pelan. Setelah dokter pergi, Dimas segera masuk lagi ke dalam kamar. "Daddy, Winda mau pipis." "Ya, aku gendong ya." Dimas melepaskan selimut dari tubuh Winda sehingga Winda telanjang di depannya. Dimas mengangkat Winda ke dalam kamar mandi. Setelah pipis, Winda tanpa sengaja m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD