Leader 19 - Kerajaan Delroy

1115 Words
Leader 19 - Kerajaan Delroy Kerajaan Delroy mengadakan acara berbagi makanan di wilayah timur negeri empat menara. Setiap enam bulan sekali memang kerajaan Delroy mengadakan acara itu. Acara ini memang diadakan sekalian sebagai acara ulang tahun pernikahannya bersama ratu Megan yang ke tiga puluh tahun. Setiap tahun memang mereka selalu mengadakan ini. Namun, acara sekarang akan lebih besar. Karena ada tamu juga yang ditunggu-tunggu oleh kerajaan Delroy. Suplai makanannya ia dapatkan dari kerajaan Apolus. Kadang juga raja Canouse ikut dalam acara tersebut. Kali ini sedikit berbeda dari biasanya. Menu yang di hidangkan adalah hidangan makanan khas Korea. Karena memang ada raja Korea yang melakukan kunjungan ke kerajaan Delroy. Korea Royal Cuisine merupakan hidangan wajib yang harus disajikan untuk raja. Berbagai jenis menu dihidangkan khusus mulai dari bahan hingga koki yang masak. Setidaknya ada dua menu yang wajib dihidangkan, baik untuk pembuka hingga teh sebagai penutup. Berikut adalah dua belas menu yang wajib ada untuk makan raja Korea. Guksu adalah mie dari Korea yang identik dengan perjamuan. Mie yang biasanya disajikan untuk rasa yaitu jenis Janchi Guksu yang terbuat dari mie gandum tipis. Mie tersebut dihidangkan dengan kaldu ikan teri jernih atau kaldu sapi. Mandu dan Ddeokguk adalah sup pangsit dengan kue beras. Beberapa menyebutnya dengan Tteok Mandu Guk. Hidangan ini biasanya disajikan saat perayaan tahun baru. Para perwakilan rakyat, tamu undangan dan semua anggota kerajaan Delroy menikmati hidangan makanan khas ala Korea itu. Sepertinya bulan ini raja Canouse tidak ikut dalam acara berbagi makanan ini. Mungkin karena hadirnya raja Korea. Jadi beliau tidak mau menganggu suasana negosiasi antara raja Edgar dan raja Korea. Mereka kerajaan Korea memang ada rencana untuk membeli senjata di kerajaan Delroy. Keampuhan senjatanya sudah terdengar sampai Korea. Sehingga raja Korea sampai mampir ke wilayah timur negeri empat menara. Padahal untuk ekspor impor bisa saja di lakukan tanpa perlu raja Korea datang. Karena seorang raja datang kesuatu wilayah tentunya akan menjadi bahaya. Bisa saja jalan perjalanan menuju kerajaan Delroy. Ada panah nyasar atau senjata lainnya yang melukai sang raja. Namun, syukurnya raja Korea selamat sampai tujuan. Raja Edgar sangat senang bisa bekerja sama dengan kerajaan Korea. Dengan di percayanya memasok persenjataan ke kerajaan Korea. Itu artinya kualisi kerajaan Delroy akan sangat kuat. Suatu saat nanti kerajaan Delroy pasti akan membutuhkan bantuan dari kerajaan Korea. Untuk saat ini memang mereka hanya sebatas bisnis persenjataan. Untuk kedepannya mereka bisa menjadi sekutu yang kuat saat peperanang dimulai. "Semoga kerja sama kita berjalan dengan lancar," ucap raja Edgar dengan senyum penuh kemenangan. Raja Korea menyambut tangan raja Edgar tanda setuju dengan kerja sama yang akan mereka lakukan. Mereka berdua tertawa bahagia. Semoga saja ini awal yang baik untuk kemajuan kerajaan mereka masing-masing. Mereka juga berkerja sama harus menghasilkan simbiosis mutualisme. Keduanya harus menguntungkan dan ada timbal baliknya. Agar keduanya berjalan seimbang dan makmur bersama. Sejauh ini memang belum ada peperanang. Namun, raja Delroy teringat ucapan penyihir yang dua tahun yang lalu ia temui. Sepetinya penyihir itu bukan dari kerajaan Delroy. Harusnya raja Edgar tidak perlu memperdulikan ucapannya. Ini malah kepikiran sampai sudah dua tahun berlalu masih ingat dengan ucapannya. "Peperangan akan segera terjadi. Ada salah satu raja yang rakus yang akan menguasai negeri empat menara. Bersiaplah agar yang mulia raja menjadi raja yang terkuat dan tidak akan mudah di kalahkan oleh tiga raja yang lainnya," ucapan penyihir itu terus terniang. Sampai-sampai raja Edgar membentuk pertahanan yang kuat. Untuk menguatkan benteng pertahanannya. Raja Edgar juga terus menciptakan senjata baru yang belum pernah ada. Agar kekuatannya semakin kuat saat peperangan di mulai nanti. Padahal ucapan penyihir yang raja Edgar belum tentu benar adanya. Namun, tidak ada salahnya memperketat keamanan. Untuk berjaga-jaga, kalau suatu saat hal itu benar-benar terjadi. "Selamat siang raja Edgar," sapa raja Dimitar. Yang langsung dihadang oleh dua pengawal raja Dimitar. Raja Dimitar memberikan isyarat pada dua pengawalnya untuk mundur. "Raja Dimitar datang juga ke sini? Terimakasih, pasti memenuhi undangan kami," sambut raja Edgar. "Ya, aku ikut bahagia melihat pesta ulang tahun pernikahan kalian yang ketiga puluh tahun. Yang mulia raja memang patut dijadikan contoh," puji raja Dimitar basa basi. "Terimakasih, yang mulia raja," singat raja Edgar. "Apakah yang mulia raja ada waktu? Aku mau berbicara serius dengan yang mulia raja," pinta raja Dimitar. Raja Dimitar akan memulai persekutuanya dengan raja Edgar. "Ada apa? Pengawal tolong menjauh sedikit lagi!" Perintah raja Edgar. Sebetulnya dengan menyuruh pengawalnya menjauh. Hal itu justru membahayakan nyawa raja Edgar. Bisa saja raja Dimitar membunuhnya. Namun, raja Dimitar belum mau membunuh raja Edgar. Dia masih membutuhkan senjata dan prajurit kerajaan Delroy untuk bersekutu. "Begini, kerajaan Apolus dan kerajaan Kuzkha telah merencanakan akan menghancurkan kerajaan Bednarek dan kerajaan Delroy. Mereka ingin menguasai empat kerajaan di negeri empat menara. Aku kesini menawarkan persekutuan dengan yang mulia raja. Kita akan sama-sama melawan mereka. Kitalah yang akan menjadi raja di negeri empat menara. Aku tidak mau saja kalah sebelum berperang lebih baik kita yang menyerang mereka duluan. Sebelum mereka menghancurkan kita," tuduh raja Dimitar. Raja Dimitar mencoba menghasut raja Edgar. Demi menjalankan tujuannya. Raja Dimitar sengaja memfitnah kerajaan Apolus dan kerajaan Kuzkha. Padahal kerajaan Bednarek lah yang ingin memulai peperangan tersebut. Raja Dimitar lah yang ingin menguasai empat kerajaan di negeri empat menara. Raja Dimitar tidak pernah puas dengan kerajaan yang dia miliki. Raja Dimitar harus menguasai semua kerajaan di negeri empat menara. "Benarkah itu?" Tanya raja Edgar masih belum percaya dengan apa yang diucapkan oleh raja Dimitar. "Ya, yang mulia raja. Kita harus bergerak cepat. Sebelum mereka menyerang kita duluan. Yang mulia raja bisa memikirkan ini dulu. Tapi kalau bisa jangan terrlalu lama. Satu Minggu lagi kita akan adakan pertemuan, untuk kesepakatan persekutuan kita. Percayalah padaku, aku tidak akan mungkin mengkhianati yang mulia raja," bujuk raja Dimitar dengan rayuan manisnya. Padahal jika saatnya tiba, raja Dimitar juga akan berkhianat. Bahkan akan membunuh raja Edgar. Tidak boleh ada dua raja dalam satu wilayah. Raja Dimitar yang ingin menguasai semuanya. Raja Edgar hanya sebagai alat untuk mencapai tujuannya. "Baiklah, berikan aku waktu dulu. Satu Minggu lagi kita akan bertemu disini lagi. Kita akan bicarakan rencana berikutnya," ucap raja Edgar. Raja Edgar masih mencerna tentang apa yang diucapkan raja Dimitar. Rasanya masih tidak percaya. Sejauh ini empat kerajaan di negeri empat menara terlihat aman dan damai saja. Lalu mengapa ada isu tentang penyerang dan penguasaan wilayah? Padahal sudah bertahun-tahun kerajaan mereka berdiri dengan damai satu sama lain. Malah saling suplai satu sama lain. Raja Edgar jadi teringat lagi ucapan sang penyihir itu. Apa peperangan yang penyihir itu maksud adalah yang di katakan eh raja Dimitar? Lalu siapa dalang dibalik kerusuhan ini? Raja Edgar perlu membicarakan hal ini pada ratu Megan juga. Bagaimanapun raja Edgar tidak boleh gegabah. Kerajaan Delroy harus bersekutu dengan kerajaan yang benar. Jangan sampai raja Edgar salah mengambil langkah. Bisa-bisa malah menghancurkan kerajaan dan rakyatnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD