Leader 6 - Strategi Memanah

2038 Words
Leader 6 - Strategi Memanah Memanah adalah latihan yang wajib di latih setelah menguasai strategi pedang. Membidik adalah prinsip memanah yang paling tinggi, paling utama, dan paling sulit, dan paling mendalam. membidik adalah dasar dalam seluruh kegiatan menembak. Para ahli berbeda pendapat dalam cara membidik dan terbagi menjadi tiga pendapat, yaitu dengan melihat sasaran dari luar busur, dengan melihat sasaran dari dalam busur, dengan melihat sasaran dari sisi dalam dan luar busur. Sisi dalam busur adalah sisi bagian kanan busur; sisi luar busur adalah sisi bagian kiri busur. Hal ini harus diingat karena ini adalah hal dasar yang penting pada bagian ini. Melihat sasaran dari luar busur. Pendapat pertama yaitu dengan melihat sasaran dari sisi luar busur, terbagi lagi menjadi tiga cara, yaitu melihat sasaran dari dalam busur. Pendapat ke dua yaitu dengan melihat sasaran dari dalam busur, terbagi menjadi dua cara.  Cara pertama, arahkan mata panah pada sasaran, fokuskan pandangan pada mata panah dan sasaran dengan kedua mata, jaga keadaan ini selama proses penarikan. Ketika anak panah menggapai ibu jari, lepaskan anak panah. Cara ke dua, Saat menarik anak panah, fokuskan pandangan pada mata panah dan sasaran dengan mata kanan. Bidik sasaran dengan mata kanan, sementara mata kiri terfokus pada dustar. Pada saat anak panah menjangkau ibu jari, lepaskan anak panah. Cara ini sangat akurat, dan cocok untuk menembak jarak dekat dan sasaran yang kecil, juga untuk trik menembak. Akan tetapi, cara ini sangat sulit, lemah, dan tidak efektif, karena pemanah yang dalam keadaan duduk bersila dengan posisi menghadap langsung pada sasaran tidak dapat memanjangkan tarikannya, sehingga kekuatan anak panah menjadi lemah. Kita tidak dapat menggunakan teknik pegas saat melepaskan anak panah dengan cara ini.  Melihat sasaran dari sisi dalam dan luar busur. Pendapat ke tiga yaitu dengan melihat sasaran dari sisi luar dan dalam busur, terdiri dari dua cara, yaitu cara pertama, pegang busur hingga bagian atas gagang setinggi hidung, arahkan mata panah pada sasaran, fokuskan pandangan pada mata panah dan sasaran dengan mata kiri dari sisi luar busur, dan mata kanan dari sisi dalam busur, tarik anak panah secara horizontal setinggi bibir hingga sejarak satu kepalan tangan dari mata panah. Lepaskan anak panah dengan teknik pegas. Cara ke dua, arahkan mata panah pada sasaran, fokuskan pandangan pada keduanya dengan kedua mata dari sisi luar busur. Tarik anak panah sepanjang dua hingga mata panah terlihat pendek. mata kiri tetap fokus pada sasaran sementara mata kanan melihat gerakan anak panah dari sisi dalam busur. ketika mata panah menjangkau ibu jari, lepaskan anak panah.  Beberapa berpendapat bahwa cara kedua dari pendapat ketiga ini adalah cara yang terbaik, karena lebih akurat dan sangat sedikit kesalahannya daripada cara lainnya. Para pemanah menggunakan cara ini dalam melihat sasarannya dari posisi diantara pandangan berhadapan dan pandangan menyamping, dengan demikian menghindari kelemahan dari kedua mata dan dapat memastikan ketepatan dalam membidik. Fokus padangan sejak awal hingga release. Yang satu berpendapat bahwa memfokuskan pandangan dilakukan sejak awal, hingga berlanjut dengan mempertahankan pandangan pada sasaran dan menyesuaikan pandangan pada saat menarik busur hingga melepaskan anak panah. Pendapat pertama ini adalah cara bagi pemanah yang mengambil posisi membidik berhadapan, pendapat ini memiliki dua cara. Yang pertama arahkan anak panah pada sasaran, fokuskan pandangan padanya, dan atur lengan kiri dan lengan kanan hingga keduanya sejajar, tarik busur dengan mantap tanpa tergesa-gesa atau terlalu santai hingga tarikan penuh, lepaskan anak panah. Yang ke dua, tunda memfokuskan pandangan pada sasaran hingga setengah atau dua pertiga anak panah telah ditarik, setelah pandangan mata terfokus, lepaskan anak panah dengan teknik pegas. Cara ini lebih baik dan lebih akurat dari cara sebelumnya. Dua cara ini digunakan untuk memanah dengan posisi berhadapan. Pemfokusan pandangan sejak menarik busur hingga release. Pendapat ke dua mengabaikan dalam memfokuskan pandangan sejak awal, tetapi pemfokusan pandangan dilakukan kapanpun selama menarik busur hingga melepaskan anak panah. Pendapat ke dua digunakan untuk pemanah yang menghadapi sasarannya dengan posisi menyamping, ada dua cara dalam menggunakan cara ini.  Cara pertama, abaikan sasaran hingga panjang anak panah tinggal satu kepalan dari ibu jari, saat pemanah menghentikan tarikannya sekitar satu hitungan. Lepaskan anak panah dengan teknik pegas. Cara ini sangat baik digunakan dalam peperangan karena busur dapat disembunyikan dari musuh saat proses penarikan anak panah dilakukan. Saat mata panah tinggal satu kepalan dari ibu jari, hadapkan dan arahkan kepala anak panah pada musuh, lepaskan anak panah dengan teknik pegas. Cara ke dua, arahkan pandangan pada sasaran, tarik anak panah hingga satu kepalan dari ibu jari, bidik sasaran dan lepaskan anak panah dengan teknik pegas. Ini adalah cara yang paling baik dan sesuai untuk semua tujuan. Dalam menggambarkan bagaimana membidik sasaran ada dua pendapat. Membidik Dengan Posisi Menyamping. Satu berpendapat posisi menyamping, yaitu dengan melihat pada sasaran dengan mata kiri dalam kaitannya dengan buku-buku jari tangan kiri.  Untuk menembak jarak dekat. Lihat sasaran dari atas buku ke tiga dari jari telunjuk tangan kirinya. Jika anak panah jatuh sebelum sasaran karena busur yang ringan, atau anak panah yang berat, atau pemanah itu sendiri yang lemah, naikan buku ke tiga telunjuknya untuk mensejajarkan dengan sasarannya. Untuk menembak jarak jauh dengan busur yang kuat. Bidik sasaran dengan cara yang sama dengan yang telah dijelaskan sebelumnya.  Jika anak panahnya kemudian jatuh sebelum sasaran karena anak panah yang berat, atau lemahnya pemanah, atau karena jauhnya jarak, sejajarkan buku ke tiga jari telunjuknya dengan sasaran. Jika ternyata dengan cara ini anak panah jatuh sebelum sasaran, naikan sedikit lagi tangan kirinya dan lihat sasaran dari diantara dua buku jari pada dasar jari telunjuk dan jari tengah.  Jika anak panah masih jatuh sebelum sasaran, naikkan sedikit tangan kirinya dan lihat sasaran dari titik yang membagi dua buku jari pada dasar jari tengah. Jika anak panah masih juga jatuh sebelum sasaran, naikan sedikit lagi tangan kirinya dan lihat sasaran dari diantara dua buku jari pada dasar jari tengah dan jari manis, jika masih juga belum sampai ke sasaran, naikkan sedikit lagi tangan kirinya dan lihat sasaran dari diantara dua buku jari pada dasar jari manis dan jari kelingking.  Jika masih juga belum sampai, dia harus menaikkan tangan kirinya lebih tinggi lagi dan lihat sasaran dari lengan bawahnya. Jika anak panah melampaui sasaran, maka turunkan tangan kirinya sedikit demi sedikit, sebagaimana yang telah dijelaskan pada cara menaikkan tangan kiri sebelumnya. Pemanah dapat juga memperbaiki sasaranya dengan jari-jari tangan kirinya dengan mengarahkan kepala anak panah pada pusat sasaran. Jika anak panah jatuh sebelum sasaran, naikan tangan kirinya dan luruskan telunjuk dengan puncak sasaran.  Jika anak panah masih juga jatuh sebelum sasaran, luruskan jari tengah dengan puncak sasaran, jika anak panah masih juga jatuh sebelum sasaran, dia harus meluruskan jari manis dengan puncak sasaran. Jika masih juga belum sampai, luruskan jari kelingking dengan puncak sasaran. Jika masih juga belum sampai, luruskan lengan kirinya dengan puncak sasaran. Jika anak panah melampaui target, dia harus menurunkan tangannya sedikit demi sedikit sebagaimana yang diterangkan pada menaikkan tangannya. Membidik Dengan Posisi Berhadapan. Pada cara ini, pemanah meletakkan ujung ruas akhir ibu jari kiri sejajar dengan siku kiri ketika dia meluruskan lengan kirinya untuk membidik, kemudian dengan pergelangan tangannya dia menyesuaikan posisi anak panahnya terkait dengan jangkauan anak panah (jatuh kurang atau lebih dari sasaran), dengan menggerakkan siyah bawahnya ke arah dalam atau luar. Jika anak panah jatuh sebelum sasarannya, dia harus menggerakan siyah bawahnya ke arah luar [depan] dengan menekan gagang busur dengan pergelangan tangannya sehingga anak panah jatuh mendekati sasaran. Jika anak panah jatuh melampaui sasaran maka dia harus menggerakan siyah bawahnya ke arah dalam [belakang]. Cara ini dapat digunakan oleh pemanah yang membidik dari bagian dalam busur maupun yang membidik dari bagian luar busur. "Keahilan kamu dalam memanah bagus juga," puji Vasko saat tidak sengaja melihat Vladimir sedang berlatih. Sebetulnya sudah sering Vasko melihat Vlaidmir berlatih pedang dan panah. Dia juga sangat senang bisa berkuda dengan kuda yang Vasko berikan. Vasko berpikir pasti ada hal besar yang harus Vladimir siapkan. Sampai harus berlatih sekeras itu. Dugaan Vasko pasti balas dendam yang ada kaitannya dengan masa lalu Vlaidmir. "Tuan!" Vladimir terkejut karena ketahuan sedang berlatih panah. "Ini hanya hobi aku saja tuan," kilah Vladimir. "Tidak mungkin, kamu sudah sangat mahir. Apapun masa lalu kamu. Aku akan mendukung kamu. Meskipun kamu tidak bercerita, aku yakin kamu meyimpan dendam di masa lalu kamu. Jika kamu mau pergi, pergilah aku tidak akan melarang kamu. Cari lah apa yang ingin kamu cari. Kalau kamu butuh bantuan dari aku. Bilang saja, aku bukan orang jahat yang akan mencelakai kamu. Kalau aku bermaksud jahat, mungkin sudah sejak dulu kamu, aku bunuh," terang Vasko. Kakek tua ini benar-benar sangat perduli pada Vladimir. Seakan seperti pengganti ayahnya. Tentunya ayah Vladimir lebih gagah dari pad Vasko. Alexander Gerald adalah nama ayah Vladimir yang meninggal di bunuh raja yang tidak mempunyai perasaan. Dan Ivana adalah nama ibu Vladimir yang meninggal di medan perang. Alexander hanya warga biasa yang kebetulan seorang pandai besi yang sangat bagus di desa tempat tinggalnya. Hasil pedang yang Alexander buat sangat memuaskan pelanggannya. Namun, dibalik si pandai besi ini. Ternyata Alexander mampu bertahan dalam perang.  Sementara Ivana adalah gadis bangsawan. Ia jatuh cinta pada Alexander saat Ivana akan di rampok oleh sekelompok gerombolan. Dari sana benih cinta mulai tumbuh di hati Ivana. Ivana terus mendekati Alexander, tapi Alexander tetap acauh pada Ivana. Lambat laun, karena kegigihan Ivana untuk mendapatkan hati Alexander. Hatinya pun luluh. Alexander bersedia mempersunting Ivana sebagai istrinya. Namun, semua tidak berjalan lancar. Orang tua Ivana tidak setuju Ivana menikah dengan Alexander yang hanya pandai besi. Mereka inginya Ivana menikah dengan bangsawan sesuai kastanya. Ivana mengajak kawin lari. Ia melarikan diri dan menikah bersama Alexander. Waktu yang sangat panjang untuk bisa mengandung Vladimir. Mereka menghabiskan waktu dengan berlatih bela diri. Kata Alexander, seorang wanita juga perlu bisa bela diri. Agar jika dalam keadaan berbahaya, setidaknya bisa melindungi dirinya sendiri. Maka dari itu Ivana belajar menggunakan pedang dan memanah. Putri bangsawan yang biasa jalan-jalan dan merangkai bunga. Sekarang Ivana sudah bisa menggunakan pedang dan memanah, berkat Alexander. Delapan tahun pernikahan mereka. Barulah Ivana hamil. Semua impian ia pertaruhkan untuk anaknya kelak. Betapa bahagianya ketika janin mulai bergerak di rahim Ivana. Buah cintanya bersama Alexander. Yang akan menjadi keturunan penerus keluarga Gerald. Mereka ingin hidup bersama anak mereka dengan bahagia. Namun, takdir berkata lain. Saat Ivana mengandung sembilan bulan. Saat detik-detik menunggu kelahiran. Peperangan malah terjadi, keahilan Ivana yang sebatas bisa melindungi dirinya sendiri. Tidak cukup ia pakai di Medan perang. Sampai akhirnya Ivana terpanah, ia merasa ajalnya sudah dekat. Maka saat itu Ivana meminta Alexander untuk mengeluarkan anaknya bagaimanapun caranya. Ivana tidak perduli, sekipun kehilangan nyawanya. Asalkan bayi yang ada di dalam kandungannya berhasil di keluarkan. "Cepat keluarkan anak kita! Tidak ada waktu untuk berpikir lagi. Aku tidak mau anak kita mati bersamaku!" Teriak Ivana di saat dekat dengan mautnya, saat itu. Berat rasanya harus memilih anatara anak dan istrinya. Namun, jika di lihat Ivana memang sudah tidak ada harapan lagi. Salah satu di antara meraka harus ada yang selamat. Dan kemungkinan peluang selamat lebih besar adalah anaknya. Akhirnya ayahnya Vladimir mereobek perut istrinya dan mengeluarkan Vladimir, di tengah gentingnya peperangan. Seketika ia meteskan air mata. Kalau tidak sedang perang, pasti Alexander tidak akan mau melakukan permintaan istri tercintanya.  "Maafkan aku, aku janji akan menjaga Vladimir kita," ucap Alexander. Kemudian ia bangkit kembali. Dengan sekuat tenaga Alexander mengalahkan semua musuhnya sambil menggendong bayinya yang baru lahir. Pertumpahan darah terjadi saat itu. Dan akhirnya di menangkan oleh Alexander. Setelah peperangan berakhir, Alexander kembali menekuni pekerjaannya sebagai pandai besi. Lebih tepatnya Alexander selalu membuat pedang untuk di pasok ke luar wilayahnya. Meskipun seorang lelaki, Alexander harus bisa mengurus anaknya dengan baik. Tentunya didikannya sangat keras. Agar Vladimir kelak menjadi lelaki yang tangguh. Yang bisa bertahan di medan perang seperti dirinya. Bahkan harus lebih hebat dari dirinya. Alexander tidak mau sampai pengorbanan Ivana saat di Medan perang itu sia-sia. Vladimir harus menjadi anak yang membanggakan orang tuanya. Meskipun hidup tanpa seorang ibu. Meskipun Vladimir tidak bisa bermanja-manja pada ibunya. Vladimir harus bisa hidup dengan kuat. Dengan didikan keras yang dilakukan oleh Alexander. Agar kelak, jika Alexander sudah tiada. Vladimir bisa hidup mandiri tanpa rasa takut di dunia yang sangat keras ini. Didikan Alexander belum seberapa dengan dunia luar di sana. Dunia luar lebih kejam dari didikannya. Meskipun Alexander mendidiknya dengan keras. Namun, dalam hati kecilnya. Ia tetap menyayangi anak semata wayangnya. Yang akan menjadi keturunan keluarga Gerald sepenuhnya. Vladimir adalah garis keturunan terakhir keluarga Gerald yang masih hidup.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD