Melisa terus saja mengejar Gilbert memasuki Mansion nya. Menarik lengan remaja tersebut agar menghentikan langkahnya. "Gilbert! Cukup..... Mommy sudah tidak tau lagi harus bersikap bagaimana pada mu. Terpaksa Mommy harus menggunakan cara tegas untuk meminta kejelasan darimu...." Emosi Melisa sudah tak bisa ia tahan lagi. "Katakan siapa wanita tadi?" Tegasnya. Gilbert membalik badannya, menatap benci ke arah sang Mommy. "Dia Mommy ku, Mommy kandungku," tukas Gilbert penuh penekanan. Deg! Hati Melisa serasa tercabut dari tempatnya, jantung nya seakan berhenti berdetak. Tubuhnya berdiri mematung. Pandangan nya mulai memburam tertutup genangan air mata yang siap meluncur menuruni pipi. "Siapa yang kau maksud nak? Aku Mommy mu," titahnya, masih tak rela jika sang putra memiliki Ibu lain