Reksa POV. Pertemuan ku dengan klien telah selesai. Ku lihat jam di pergelangan tangan ini sudah menunjukan pukul delapan enam sore. Segera ku telpon gadis itu. Namun dia tidak mengangkatnya, entah berada di mana gadis itu. "Kamu pulang duluan saja, karena saya harus mencari Nirvana dulu." ujarku. "Tapi, pak. saya--" "Ada apa?" AKu tidak suka dibantah, gadis itu akhir akhir ini sepertinya sangat menyebalkan. APa karena Nirvana menjodohkannya dengan ku? "Oh, iya, saya mau mengatakan sesuatu sama kamu." Wajah monika terlihat merah merona dan tersenyum malu malu. APa sebenarnya yang sedang ia harapkan dariku. Jangan sampai ia menginginkan aku lebih dari seorang atasan. "Iya, pak." dia menunduk dengan merapatkan kedua bibirnya. Sebenarnya aku merasa enggak enak hati. Seolah aku ini seo