Si Nakal Menyebalkan!
Markas Dangerous Rock.
"Gadis itu sudah berusia 20 tahun. Kita harus segera bergerak mendekatinya, karena kalau tidak, dia akan memerangi kita."
"Rumor mengatakan, kalau dia sekarang menjadi pengawal khusus Tuan Reksa. Dan kemampuannya melebihi Tuan Ethan, itu sebabnya dia dijadikan pengawal pribadinya Tuan muda Reksa."
"Kita harus segera mendekatinya. Dia akan menjadi sangat menguntungkan untuk Dangerous, kalau sampai dia kita ambil alih."
"Darah Sinta dan Erlangga mengalir di tubuhnya. Tidak bisa kita pungkiri kalau dia memang memiliki kecerdasan yang luar biasa."
"Tapi menghadapi Reksa, sama saja dengan kita mempersiapkan diri untuk bunuh diri."
Ke lima laki laki berada di sebuah ruangan berwarna abu abu. Mereka duduk melingkar di depan meja bundar besar. Markas Dangerous masih saja merindukan se sosok Erlangga yang telah meninggal 20 tahun yang lalu. Yang sangat mereka sesali adalah cara meninggal laki laki itu disebabkan oleh Dangerous sendiri, yang terkena oleh hasutan Darma, sang ketua tertua di Dangerous.
"Kita tidak mungkin bisa membawa nona muda ke sini, kalau dia tahu bagaimana cara kedua orang tuanya meninggal, maka dia akan menuntut balas."
"Kita tidak membunuh Erlangga. Kita hanya salah paham!"
"Salah paham atau pun tidak, yang jelas Erlangga dan sinta memang telah mati di tangan kita."
"Meski begitu, kita harus tetap mencari cara. Kita akan dekati Nona muda dan kita membawanya ke Dangerous. Membuat Nona muda percaya bahwa kita adalah keluarganya. Kita akan pastikan bahwa tidak ada keluarga yang bisa ia percaya selain kita."
"Tuan muda kita sepertinya bisa membuat nona muda masuk ke dangerous. Bayangkan saja, kalau mereka menikah, maka dua kekuatan akan menjadi satu."
"Iya. Maka sejarah Sinta dan Erlangga akan terulang. Kekuatan itu akan kembali."
"Tapi bagaimana caranya kita menghadapi Tuan Darma? dia akan murka kalau tahu kita memiliki rencana ini."
"Tuan Darma itu, sudah tua. Dia hampir 60 tahun. Dia tidak akan hidup lama. Dan kesempatan kita untuk membawa nona muda ke dangerous semakin mudah. Atau kita percepat saja kematiannya."
"Aku setuju. Darma adalah racun untuk Dangerous. Seandainya kita tidak termakan hasutannya, maka Dangerous akan semakin jaya dan hebat."
"Untuk rencana hebat ini, mari kita bersulam."
Kelima laki laki itu pun bersulam.
***
"Nona tunggu!"
Lima pegawal mengejar seorang gadis cantik berambut sepinggang. Dia memakai dress berwarna putih tulang dengan kedua kaki indahnya yang di bungkus sneaker berwarna putih. Gadis itu hari ini akan ke kampus, namun ia menolak di kawal dengan orang yang begitu banyaknya. Sehingga gadis itu kabur dan mengelabui ke lima pengawal itu.
"Nona! mohon tunggu! Tuan Reksa akan menghukum kami kalau sampai Nona menolak pengawalan kami!" ujar seorang pengawal yang kepalanya pelontos. Dia memiliki tubuh yang tinggi besar, namun tetap saja, kalah oleh gadis kecil seperti Nirvana Aurora. Gadis berusia 20 tahun yang saat ini sedang kuliah di semeter lima bisnis di kotanya.
"Cih, menyebalkan!"
Desisan si gadis cantik itu, ketika mendengar rengekan menyebalkan pengawalnya. Senjata mereka tidak lain, tidak bukan, ya hanya Tuan Reksa, Reksa dan Reksa. Tidak adakah alasan lain yang membuatnya ingin berhenti dari pengejaran ini? misalnya kalau Nirvana kabur, maka dunia akan hujan badai, atau tempat kuliahnya akan hancur, atau teman laki lakinya yang ada di kampusnya pada mati karena termakan oleh modusnya sendiri. Atau juga para gadis yang manja dan sok cantik di kampusnya akan hamil oleh kesombongannya sendiri, ya ... kecuali Nirvana. Dia merasa tidak tidak cantik dan ia juga merasa tidak sombong.
"Nona! gajih kami akan di potong kalau nona nolak kami!"
Ya ...memang cuma itu yang mereka pentingkan. Nirvana itu sebenarnya tidak penting. Yang penting itu gajih mereka. Nirvana ingin sekali berdoa kalau Reksa memang memotong gajih mereka. Biar tahu rasa. Setahu Nirvana, mereka ini kerja cuma nyari muka buat tuan Reksa saja. Nirvana tuh sebenarnya enggak membutuhkan pengawalan mereka. Toh, gadis itu pernah mengalahkan para pengawal itu hanya dalam hitungan detik. Hanya Reksa saja, yang kerjaannya memang selalu membatasi dan mengaturnya berlebihan. Laki laki itu sangat menyebalkan dan sok tahu. Kalau karena tidak menghormati Tuan Ethan, maka laki laki itu sudah ia tonjok habis habisan.
"Nona! saya mohon!"
Sudah lah jangan banyak drama! sudah tua dan memiliki tubuh yang tinggi besar, masih saja ngeluh. Kucing saja, yang tubuhnya kecil dan lucu enggak pernah ngeluh tuh. Mereka tetep nyari makan sendiri dengan cara mengejar tikus tikus di solokan. Mungkin akan lebih membahagiakan lagi kalau kucing kucing itu biasa membunuh dan me makan tikus tikus koruptor yang ada di negara bedabah sana. Ah, namun apa hubungannya dengan pengawal itu?
Tidak ada sih, Nirvana hanya kesal pada pengawal pengawal itu, juga pada tikus tikus berdasi di sebuah negara b*****h sana. Enggak tahu negara mana, karena negaranya Nirvana sangat hebat dan anti koruptor.
"Nona! tolong ganti dulu bajunya! jangan pakai dress. nanti kepala kami akan di penggal oleh Tuan rek--"
Dan kalimat para pengawal itu terhenti, ketika si gadis jelita yang memakai dress putih itu melemparkan jarum jarum yang memiliki obat bius itu secara serentak. Dan dalam hitungan detik, ke lima pengawal itu sudah tumbang. "begini, yang mau jadi pengawal saya? sungguh memalukan sekali!" berdesis sendiri, kemudian tersenyum meninggalkan ke lima lelaki memakai baju serba hitam dan sepatu mengkilat itu.
"Bajunya doang yang bagus, pake jas, pake dasi, Tapi kemampuan nol! mending jadi tukang sampah saja. Mereka terhormat bisa membersihkan lingkungan. termasuk cecurut yang pakai dasi!"
Gadis itu mengibaskan rambut hitamnya yang lembut dan indah itu seperti seorang model shampo. Melangkah dengan gaya anggun, tidak lupa dengan senyuman manisnya. Bersiul, bernyanyi indah dia merebut kunci mobil yang berada di sakunya salah satu pengawal yang pingsan itu.
"Jangan macam macam sama saya!" mengancam orang yang sudah pingsan, Nirvana sungguh seperti orang yang tidak waras. Berdiri dan segera melangkah bebas menuju pajero yang terparkir itu, namun ...
"kenapa pakai dress?"
Suara dingin, yang pemiliknya adalah seorang lelaki tampan dengan kedua netra hitam legam seperti malam, yang menawan menyorot tajam. Tubuh alhletisnya di bungkus oleh kemeja putih dengan lengannya yang di gulung ke siku. Kedua kaki jenjang itu di bungkus oleh celana formal berwarna senada. Lalu kedua kaki lebar nan kokoh itu juga di bungkus oleh sepatu kulit berwarna coklat yang mengkilat dan indah. Dia bersidekap d**a melangkah mendekati si gadis nakal, yang akhir akhir ini membuat kepalanya berasap setiap waktu.
Lalu si gadis nakal itu mulai terlihat menunduk patuh bagaikan anak kucing. Iya, si nakal itu akan menjadi gadis manis yang anggun ketika bertemu Reksa. Padahal sedari tadi, ia mengutuknya dalam hati. Reksa itu meski tampan, dia juga sangat menyeramkan. Bukan! bukan dia menyeramkan seperti hantu. Tapi ... ya semua orang tahu kalau Reksa itu sudah terlihat seram dan menakutkan, meski hanya dengan suara sepatunya saja yang mendekat.
"Jadi kenapa pakai dress? mau pamer kalau kamu punya paha mulus?"
Nirvana menelan ludahnya. Ia menatap Reksa dengan senyuman yang dibuat se manis mungkin. "Hari ini saja, ya ..." rengeknya. Namun sayang senyuman manis itu enggak mempan untuk Reksa.
Laki laki itu menatapnya semakin tajam seolah kedua matanya akan mengeluarkan sebuah leser yang siap menghanguskan gadis itu kapan saja. "Satu ..."
"Please, kak."
"Dua ..."
"Aku janji, besok aku--"
"Ti--"
Dan si jelita itu pun lari ke dalam mansion megah itu untuk mengganti pakaiannya. Reksa menghela napas dalam dan menggeleng geleng kan kepala lelah. "Besok aku kurung saja anak itu!" gumamnya.