Waktu Yang Berhenti

1071 Words

Nirvana POV. Ada semua pameran parfum di tengah kota. Aku tentu saja datang ke sana, bersama kak reksa. Kami berdua sangat menyukai parfum. "Di rumah banyak sekali parfum. Kamu mau apakan parfum parfum ini?" tanya Kak Reksa padaku. Ku lirik dia dengan senyuman. Aku ini sangat sennag dengan omelan kak Reksa, entah kenapa memang tidak pernah merasa kesal atau pun tersinggung olehnya. "Ikh, kan kalau banyak kan lebih seru. Kan aku suka sekali pakai parfum yang berbeda beda. Aku enggak suka setiap hari enggak ganti. Aku maunya ganti ganti." ujarku. Kak Reksa mengusap pucuk kepala ku. "terserah." dengusnya. Namun meski laki laki itu kadang bawel. Dia tetap saja selalu mengijinkan aku untuk membeli jenis parfum yang aku inginkan. Kan memang dia ini seorang lelaki yang sangat baik. AKu berh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD