CN-21

1001 Words
Natsumi menatap tajam segerombolan orang yang tengah melangkah ke suatu ruangan. Dia tahu rumah sakit Ini ditunjuk untuk mengobati salah satu anggota The Paradoks yang berhasil dia tangkap. Bisa gawat jika mereka tahu di sini ada Quizer. Tiba-tiba perasaan ya cukup tidak tenang. Apa Akira tidak berhasil menangani? Jika laki-laki itu mati, maka The Paradoks tidak ragu-ragu untuk memasukka Quizer dalam kelompoknya. Tidak boleh! Dia tidak akan membiarkannya. "Minami-baasan, bibi dan Quizer harus pergi sekarang. Lewat pintu belakang saja!" ucap Natsumi pelan tetapi sangat tegas. Gadis itu menarik pelan masih-masing tangan yang ada di dekatnya. Orang-orang itu semakin dekat. Dia lalu menggerakkan bibirnya pelan. "Mereka sedang mengincarmu, Quizer. Ayo alihkan perhatian, Minami-balasan. Biar aku yang menghadapi mereka. Tolong sampaikan nanti pada Bibi." Natsumi dapat melihat bagaimana laki-laki berambut pirang di sampingnya kini membelalakkan matanya. Dia sudah mendengar apa yang baru saja di bisikkan. "Apa maksudmu, Natsu-chan. Lalu kamu mau apa di sini? Dokter sudah memberikan obat dan vitamin, kamu juga boleh pulang," jelas Bibi Minami.b Natsumi tersenyum lebar. "Aku berubah pikiran. Aku akan mengambil rawat inap saja. Bibi boleh pulang dan biarkan aku yang meminta bantuan pada dokter." "Kalau begitu, Bibi harus pulang begitu saja. Bibi akan mengurus berkasnya," balas Bibi Minami kesal sekali. Natsumi mengembuskan napas. Dia tahu prosedur itu, tetapi keadaan ini terlalu mendesak. Perlahan dia melihat ke arah Quizer, meminta pertolongan dari laki-laki tersebut. Tentu orang yang melihat pun cukup bingung. Tidak tahu harus berbuat apa. Jelas, dia tidak paham bahasa mereka "Aku tidak punya banyak waktu, Bi. Pergilah lewat pintu belakang. Aku ingin mengobrol dulu dengan dokter tentang rawat inap. Bibi tahu aku tidak bisa sembarangan mengambil keputuasan," ucap Natsuminyang lalu melihat ke arah Quizer. "Aku akan baik-baik saja." Bibi Minatmi tidak terlihat percaya dengan apa yang gadis di hadapannya katakan. Baiklah, dia mungkin salah berpikir kalau semua tidak baik-baik saja. Jadi Natsumi segera berjalan lebih cepat. Melalui wanita dewasa tersebut. Asa dua hal yang harus dia lindungi dalam satu waktu. jika Bibi Minami tidak dapat diajak kerja sama, maka dia akan melakukan dengan caranya. Meski begitu, langkah kaki terdengar dari belakang. Sepertinya Quizer mjlai membantu dan menarik tangan bibirnya. Jika seperti ini, Bibi Minami pasti akan menurut. Jadi Natsumi tidak perlu begitu khawatir. Kali ini dia harus menghentikan The Paradoks. Nastumi berdiri di hadapan mereka. Tentu pria berjas hitam itu pun berhenti berjalan dan menatap di hadapannya. "Siapa kamu yang berani-berani menghalangi jalan kami?" "Aku hanya seorang pasien biasa. Tapi sepertinya kalian datang ke sini dengan maksud yang tidak baik," ucap Natsumi tanpa ragu sedikit pun. "Sepertinya kamu bukan orang biasa-biasa saja. Seharusnya tidak akan ada yang berani bertanya d seperti itu kepadaku. Jadi katakan, siapa kamu," ucap pria gendut itu. Natsumi merogoh sesuatu dari saku bajunya. Dia lalu menunjukkan sebuah bungkus permen yang sudah tidak lagi berbentuk. Bahkan tulisannya tidak ada lagi di sana. Namun, bagi pria-pria dengan jas hitam, itu sudah menunjukkan suatu keterkejutan. Bungkus permen ini cukup berharga dan dia tahu ini akan berguna di saat dan waktu yang tepat. Pada akhirnya, ucapan Kazuhiro terbukti. "Aku diundang untuk menjadi anggota kalian. Sudah tentu kalian tahu benda apa ini," tukas Natsumi dengan mantap. "Ya ... itu barang asli," gumam salah sagu dari mereka, "tapi kamu terlihat seperti manusia biasa." "Benarkah? Kamu hanya belum mengenalmu dengan baik," balas Natsumi yang lalu menyerahkan bungkus permen tersebut. Dia tahu seharusnya ini diberikan pada Quizer. Bukan untuknya. Namun, dia tidak mungkin membawa laki-laki berambut pirang yang dititipkan padanya jadi terlibat masalah. Sebisa mungkin dia menghindari hal itu. Natsumi kembali tersenyum setelah melihat reaksi mereka. Sepertinya kedatangan mereka memang benar untuk menangkap Quizer. Laki-laki berjas itu tampak memikirkan apa yang dia katakan. Namun, orang gendut itu langsung tertawa sambil berkacak pinggang. "Menarik!" ucapnya. "Kami harus membawa teman kami dari sini, itu juga akan jadi tugas pertama mu." Sial. Natsumi tidak mungkin melakukan itu. Bagaimana bisa dia yang menangkap dan membebaskannya? Kali ini dia harus berkilah. Bagaimana pun caranya. "Sepertinya di tugas pertama ini, aku akan mengecewakanmu. Dia sudah tidak ada di rumah sakit. Polisi memindahkan ke tempat yanv lebih aman. "Begitukah? Ternyata hewan peliharaan pemerintah itu sangat cepat bergerak. Baiklah, kalau begitu kamu harus ikut dengan kami. Namun, apa kamu akan kuat dengan kondisi yang tidak baik?" ucap laki-laki yang bertubuh besar. "Aku baik-baik saja. Hanya kelelahan belakangan ini," jelas Natsumi yang lalu dia melihat pemimpin mereka tengah berbisik dengan bawahannya. Lalu laki-laki itu mendekati Natsumi. Menarik paksa kedua tangannya. Sensai dingin dan menyengat datang bersamaan. Natsumi tidak mengerti dengan apa yang dilakukan. Dan dalam sekejap, dia segera menarik diri lebih jauh. Hampir saja. "Kenapa kamu menghindar?" "Aku tidak suka dipegang oleh orang asing. Aku benar-benar baik. Kalian bisa membawaku pergi sekarang, atau kita perlu mencari di mana rekan kalian yang hilang?" ucap Natsumi pelan. Dia perlu meyakinkan mereka semua. Lalu pergi dari sini secepat mungkin. . "Tidak. Kami juga harus melapor pada ayah. Pergilah istirahat. Pengecekan ku belum selesai, tapi ya sudahlah. Kamu memang sedang tidak baik-baik saja asa sesuatu yang tengah menggerogoti nyawamu," ucap laki-laki tersebut. "Kamu terlalu banyak bercanda. Baiklah, aku akan datang untuk menemui kalian lagi. Tapi di mana?" tanya Natsumi pelan. Mereka saling lirik lalu berakhir dengan menyebutkan, "Lokasi pembunuhan selanjutnya. Dalam waktu dekat, kami akan memulai operasi atas instruksi ayah." Natsumi lalu mengangguk paham. Dia tidak menyangka mereka akan mulai melakukan pembunuhan berantai lagi. siapa yang akan menjadi targetnya? ASelain itu, apakah cara ini benar-benar aman? Orang yang merekrut Quizer sudah pasti tahu. Bagaimana ini? Dia belum memikirkan hingga sejauh itu. Lalu tiba-tiba ponselnya berbunyi. Tanpa banyak berpikir, dia mengangkatnya "Aku rasa ada seseorang yang tengah khawatir saat ini," ucap laki-laki dari seberang. Natsumi menarik kembali ponselnya. Dia lihat nama Kazuhiko terpatri dengan jelas di sana. Lalu dia membalas, "Apa yang kamu inginkan? Kurasa bawahanmu membawa kabar yang sangat baik." "Ah, berita yang bagus. Namun, tidak sebagus dengan tebakanku benar. Natsumi, berbaliklah," ucap Kazuhiko. Segera saja Natsumi mengikuti instruksi dan berbalik ke belakang. Di sanalah matanya bertemu dengan mata Kazuhiko. Laki-laki itu datang dengan baju santai dan kacamata hitam. "Aku bisa membantumu,”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD