CN-51

1036 Words
"Kalian benar-benar mau memberontak padaku?" tanya Akira menurunkan tensi suaranya. Natsumi tidak pernah ragu pada pikiran dan instingnya. Begitupun dengan saat ini, dia cukup yakin bahwa orang yang ada di hadapannya bukanlah Akira yang sebenarnya. Natsumi pun melihat arah quizzer, laki-laki itu masih sedang bersiap dengan pemanasan yang dilakukan. Di hadapannya kemungkinan besar adalah orang yang memiliki kemampuan menyamar, sehingga sepintas terlihat mirip seperti Akira. padahal aslinya laki-laki ini belum tentu adalah orang yang dia cari. Karena memang terlalu aneh dan terlalu singkat, jika memang akhirnya disuruh oleh kazuhiko untuk menjemputnya dan quizer. Natsumi tidak akan bisa percaya dengan mudahnya. "Lebih baik kamu mengaku saja, siapa dirimu dan siapa yang mengirim u? "Ucap natsumi sambil mengepalkan tangan didepan d**a titik bersiap jika ada serangan dari lawannya. Laki-laki itu tertawa dengan keras titik Lalu melihat natsumi dan kuzer dengan rendah. Bagaikan sampah ah atau bahkan lebih buruk daripada itu titik apapun itu yang saat ini natsumi pikirkan hanyalah keselamatan dari laki-laki yang sedang bersamanya. Tidak peduli orang di hadapannya adalah komplotan dari the paradox atau bahkan komplotan dari agensinya. Quizzer juga sama bersiap-siap seperti natsumi. Tak ayal matanya pun mengarah pada gerak-gerik laki-laki itu. Tidak ada satupun yang dilewatkan kan Mbah kan barang gerakan jarinya. Indra pendengarannya pun tetap berfungsi dengan baik dia mencoba fokus menyimak dengan jelas apa yang dapat didengar dari kejauhan. Sepertinya kecurigaan natsumi memang ada benarnya titik laki-laki orang yang asli. Bisa saja laki-laki yang ada di hadapannya adalah penjahat. entah bagaimana dia dapat mendengar dari kejauhan ada beberapa mobil yang sepertinya mengarah ke arah sini titik padahal jelas-jelas natsumi bilang sebelumnya kalau tempat ini sangatlah sepi. Sudah jelas Ada yang salah dengan tempat ini dan wizard tidak dapat mempercayai orang yang dipanggil Akira oleh natsumi. Kecuali orang itu dapat membuktikan dirinya tidak bersalah. "Kalian sudah menunjukkan bela diri kalian di hadapanku titik sepertinya kalian benar-benar ingin menantangku. Tapi sebelum itu, kalian mungkin akan menyesal," ucap Akira dengans senyum miring yang penuh percaya diri. "Natsumi, apa yang kamu tunggu? Kenapa kamu tidak menyerangnya ah apa ini tandanya aku boleh menyerangnya duluan? Hei kenapa kamu tidak menjawabku?! Natsumi jawablah!" ucap Quizer dengan lantang. wizard dapat melihat ada bulir keringat yang turun dari pelipis natsumi. Sepertinya gadis ini sedang cemas, tetapi dia tidak tahu karena apa apa dan untuk apa. Apa pula yang sudah dikatakan oleh Akira sebelumnya titik karena menggunakan bahasa Jepang dia tidak yakin jika Akira mengatakan hal baik kepada natsumi. Di waktu bersamaan dia dapat mendengar suara mobil berhenti agak jauh dari lokasinya. Lalu beberapa langkah kaki dari beberapa orang mulai dia dengar. Orang-orang di luar sana sedang membawa sesuatu entahlah apa tapi dia yakin jika barang bawaan mereka cukup berat. Natsumi sendiri bukannya tidak ingin menyerang. Ancaman dari Akira palsu membuat dia bergeming seharusnya saat ini Akira brosur yang ada di hadapannya tidak begitu percaya diri ketika berhadapan dengannya. Sayangnya, kata menyesal, ma mampu membuat natsumi berpikir lebih panjang. Dia Lalu melirik ke arah quizer dan laki-laki itu pun sama cemasnya. Bukannya tidak tahu, natsumi ayat tidak ingin mengambil asumsi dengan cepat. jika saja sangat cemas, maka ada sesuatu sesuatu yang terjadi di di luar sana. Dan itu tu pasti sangat mengganggu quiser. Sudah dia duga, Akira palsu ini ini pasti ti ini untuk menangkap mereka berdua. " Baiklah, "ucap natsumi pelan seraya dia menurunkan tangannya lalu menghembuskan nafas, "Aku tidak akan menang jika aku harus melawan seorang iblis sepertimu. Jadi aku akan menyerah jika kamu memberitahu siapa yang menyuruhmu berpura-pura menjadi Akira." "Natsumi! Apa-apaan?! Kamu yang mengajakku lalu sekarang malah meminta untuk menyerah begitu saja?!" ucap Quizer tidak terima. Sayangnya, Natsumi tidak menanggapi. Dia justru tetap menatap pada lawannya. "Aku tidak mengerti meski kamu sudah diancam, kamu terlihat seperti baik-baik saja. Seolah tidak ada yang terjadi di dan tidak ada yang pernah kamu dengar dari telingamu. Baiklah ah, aku akan menceritakan sedikit sebelum kamu dibunuh. "Aku disuruh asas orang yang dari kelompok mafia, kelompok the paradox Yang sepertinya sangat membencimu. Di saat bersamaan pula, aku berpikir untuk menculik Quizer. Kudengar dia sangat diminati dalam pasaran internasional bagi orang-orang seperti kita," jelas Akira palsu. "Quizer bukan barang yang dapat diperjualbelikan. Apa yang aku dan agensi lakukan adalah untuk melindungi kemampuannya dari orang-orang seperti kalian. Meski itu dengan nyawaku," jelas Natsumi dan membuat Quizer membelalak sekaligus kaget setengah mati. "Sungguh? Aku rasa kamu tidak akan melindunginya. Karena kamu akan sibuk melindungi dirimu sendiri, Nakagawa Natsumi. Ah ... atau aku harus sebut, agen No Name 3," ucap Akira palsu sambil menodongkan sebuah pistol yang dengan cepat dikeluarkan dari jubahnya. Natsumi membelalak. Dia yakin pistol itu tidak mengarah ke arahnya. Justru pada Quizer. Namun, di satu sisi. Dia juga dapat merasakan hawa keberadaan yang lain. Sepertinya dia sedang diawasi oleh seseorang. Jantungnya berdebar lebih cepat. Pertanda dia kebingungan dan takut. Quizer juga dapat mendengarkan itu. Hal yang paling membuat dia gelisah adalah dua orang di atas gedung dan dua orang di ujung tempat ini sudah bersiap dengan s*****a berat masing-masing. Mereka pasti mengarah pada Natsumi. Ya, karena laki-laki bernama Akira palsu itu sudah melakukan aba-aba. Hanya tinggal waktu saja. Anehnya, Quizer dapat melihat Natsumi mengulum senyum. Apa gadis ini berkelainan? Selain aneh dan menyebalkan, benarkah? Quizer mengembuskan napas. Memang lebih aneh lagi kalau Natsumi tidak aneh. Dia tidak akan bisa mengakui kalau gadis itu adalah gadis yang sama. "Quizer-san, pernahkan aku katakan padamu kalau aku seorang penembak jitu?" ucap Natsumi pelan sambil melirik sekilas. Quizer menggeleng. "Tidak. Lagi pula, itu informasi yang tidak penting bukan?" "Kamu benar." Natsumi membalasnya singkat, lalu dalam sekejap, gadis itu melakukan pemberontakan dengan membanting tubuh Akira palsu, tidak lupa menjadikannya sebagai tameng ketika beberapa peluru dilontarkan. Tidak perlu waktu lama sampai dia mendapatkan pistol milik si penipu. Dan dengan cepat dia tembakkan pada beberapa s*****a hingga s*****a itu berjatuhan. Terakhir dia lukai lutut dan tangan masing-masing. Terlihat gila. Quizer tidak ingin mengingat, tetapi apa yang Natsumi lakukan terlalu cepat. Bahkan rasanya seperti tidak bernapas sama sekali. "Oyasuminasai." Natsumi berhenti bergerak. Dia pun mengembuskan napas dan jatuh begitu saja. Refleks memegang kepalanya yang sangat kesakitan. Dia berteriak dengan keras sampai Quizer sediri tidak paham dengan apa yang terjadi. "Natsumi! Natsumi! What happened to you? Are you alright?" tanya Quizer panik. [Natsumi! Natsumi! Apakah yang terjadi padamu? Apa kamu baik-baik saja?]
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD