Patner

1473 Words

Tepat setelah Dieter menyelesaikan kalimatnya, terdengar suara ketukan dari luar. Kedua pria yang sedang berdiskusi tersebut langsung menoleh pada satu direksi yang sama. Pintu di buka secara perlahan, dan menampilkan sosok si perawat cantik, Thea. “Oh, maaf saya pikir ….” “Tidak apa-apa kok, Thea. Kamu tidak menyela apa-apa, malah bisa aku bilang kamu datang pada saat yang tepat.” Sebelah alis Thea terangkat mendengar kata-kata dari Dieter. Sebelum dia sempat bertanya Dieter sudah terlebih dahulu berdiri dari tempat duduknya, melangkah dan memposisikan diri agar dapat menarik Thea masuk ke dalam ruang prakter pria itu. “Ini dia calon kuat yang aku bicarakan tadi,” ujar Dieter pada Dr. Danuja yang menatap heran pada gerak-gerik Dieter. “Kurasa kamu terlalu—" kalimat Dr. Danuja te

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD