Sebuah Pembicaraan

1048 Words
25. Sebuah Pembicaraan Hei jeff, Lihat. kata rose di samping Jeff, tangan kanannnya sambil menunjuk ke Arah langit,di sana terlihat jelas di mata mereka yang spontan melihat ke arah atas. sebuah cahaya biru melesat tidak terlalu cepat, dan perlahan menghilang di langit gelap. WOW, Bintang jatuh. kagum jeff melihatnya. Aku rasa itu sebuah serpihan meteor yang melintas di langit. kata Mitch yang masih melihat ke arah atas. ya, itu bintang jatuh. ucap Hanna. dan terlihat Rose memejamkan mata, dan jeff hanya tersenyum melihatnya, pikir Jeff Rose masih percaya denga sebuah dongeng tentang harapan jika seseorang melihat bintang jatuh pasti selalu meminta harapan itu dalam hati. perlahan Rose membuka mata, dan melihat ke Arah jeff lalu berucap. kau tidak meminta harapan jeff? tanya Rose terhadap Jeff yang berada duduk di sampingnya. Aku sudah meminta sebuah harapan dalam hati. kata jeff menjawab. Apa yang kau minta jeff. kata Rose. Aku ingin bisa melihat masa depan. jawabnya sambil tertawa kecil, dan spontan saja itu membuat Rose bibirnya menjadi mengerucut, seakan-akan jarapan jeff sebuah hal yang konyol. dan jeff masih dalam tawa kecilnya, dan mereka bertiga para temannnya yang mendengar ucapan jeff menahan tawa dan sebentar-sebentar mereka menutupi bibirnya dengan tangan. Kau mirip pahlawan masa depan jeff, Hahaha ! kata Mitch, sedikit membully jeff. dan Mitch pun juga tertawa kecil. Diam kau pembaca majalah dewasa. kata jeff balas mengkritik Mitch. dan mereka semua masih dengan tawa kecil mereka. Kemudian makanan pun sudah Matang, lalu mereka semua sama-sama mempersiapkan makanan itu di piring kecil yang mereka bawa yang terbuat dari plastik. mereka sama-sama menikmati makanan itu yang menurut mereka cukup untuk mengisi perut mereka yang sudah mulai kelaparan. setelah mereka menikmati semua makanan, mereka kembali beristirahat sejenak di depan perapian. Obrolan mereka terhenti, mereka fokus dengan Obrolan di antara pasangan, yaitu Michael dan Hana, Jeff dan juga Rose. sedangkan Mitch, dia hanya menikmati dalam kesendirian sambil menulis beberapa catatan di depan api unggun yang berkobar. Pikir Jeff mungkin saja Mitch membuat artikel untuk pendakian yang mereka lalui sekarang. Posisi mereka duduk sedikit berjauhan, Rose dan Jeff duduk di atas batang kayu raksasa yang sudah lapuk yang berjarak 5 m dari api unggun, dan sedangkan Michael dan Hanna, berada duduk di depan mereka berseberangan diantara api unggun yang juga berjarak sekitar 5 meter dari api unggun itu. dan tampak Mitch masih menulis dengan tangan kanannya menggunakan pulpen dan buku tebal yang di bawa, namun bagi Jeff, hal itu tidak perlu, karena dia sudah merekam semuanya di ingatan, dan akan dia tulis ketika sampai di rumah nanti. Aku bertanya, apakah kau percaya tentang adanya makhluk dunia luar? orang-orang menyebutnya dengan alien. ucap Jeff memulai suatu topik pembicaraan, Rose yang berada di sampingnya masih menatap lurus kemudian menjawab. Ya, sebagian besar mungkin orang-orang teori konspirasi mempercayai hal itu, dan aku hanya berpikir 30% percaya dari semua, dan itu karena beberapa buku yang ditulis mengenai mahkuk dunia luar. kata Rose menjawab pertanyaan jeff. Tapi aku sepenuhnya percaya, namun aku bukan percaya dengan buku yang ditulis oleh orang-orang, aku lebih percaya dengan sebuah cerita, atau dongeng orang-orang di zaman dulu. menurutku cerita-cerita mereka adalah sebuah keabadian dari fakta dunia yang sebenarnya, karena cerita mereka pastinya tidak pernah akan ditulis di sebuah buku, yang hanya bisa diceritakan oleh orang-orang terdekat, di antaranya anak cucu, dan orang-orang yang mereka percayai. ucap Jeff mengutarakan isi hatinya terhadap hal itu. Rose hanya mengangguk-angguk, dan masih di memandang api yang berkobar dan juga sambil melihat Mitch yang tampak serius sedang menulis. ya, itu terserah dirimu Jeff, kau yang mempercayai. ucap Rose singkat, Jeff hanya tersenyum, kemudian Rose kembali berucap. Apakah kau tidak ingin memiliki rencana di masa depan bersamaku Jeff? Tanya Rose, dan terdengar itu suatu pertanyaan yang serius, karena Rose berpikir, selama berhubungan dengan Jeff tidak pernah jeff menandakan keseriusan terhadap Rose Untuk hal itu Aku tidak ingin membahasnya sekarang, karena menurutku rencana seperti itu akan mengalir apa adanya, dan bisa kau lihat hubungan orang-orang di zaman sekarang, mereka semula yang tampak serius ingin menuju ke suatu pernikahan di masa depan, namun kisah mereka akhirnya berpisah begitu saja. tapi aku akan menjawab, Aku memang dari pertama kali sudah berniat dengau, dan kau harusnya paham, kita menjalani hubungan ini janganlah terlalu menggebu-gebu, karena setiap harinya kita berpikir pasti berbeda pada sebuah rencana- rencana yang kadang manusia pikirannya berubah-ubah, itulah maksudku. Ucap jeff, dan pada intinya Rose paham dengan apa yang dikatakan Oleh Jeff, hubungan itu harus biasa, saja karena jika sudah pada waktunya hubungan itu akan terus menjurus ke sebuah tingkat keseriusan untuk hidup bersama. Yah aku paham, dan aku hanya bisa berkata terima kasih, karena kau sebenarnya sudah menunjukkan keseriusan tentang hubungan ini, ya aku maklumi, kau memang sedikit aneh, tapi aku menyayangimu. ucap Rose, dan Jeff pun tanpa ragu menjawab. "Aku juga menyayangimu Rose". Hanna, lihat Mitch, kasihan sekali sahabatmu, dia butuh sentuhan seorang wanita. Canda Michael di samping Hanna, yang sedari tadi mereka membicarakan tentang ketiga temannya yang terlihat konyol bagi mereka. Hahaha mungkin artikel yang ditulisnya upaya merayu gadis saat berada di pegunungan. kata hanna menjawab. Ya, gadis kaki empat yang dirayu, hahaha jawab Michael terdengar konyol, namun Mitch yang masih serius, ia menghentikan tulisannya, kedua bola matanya melihat ke arah Jeff dan Rose, dan juga Michael dan Hanna yang sedari tadi tersenyum-senyum sambil memperhatikan Mitch, seakan-akan kedua kelompok pasangan tersenyum kepadanya sedang membicarakan Mitch yang belum sama sekali tahu mengenai pembicaraan mereka. Kemudian Mitch menutup buku tebalnya dan menyelipkan pulpen di kertas cover buku itu, lalu memasukkannya ke dalam tas kecilnya, perlahan dia mulai berdiri, tangan kanannya dia hadapian ke arah wajah sambil melihat kearah jam digital yang dipakai. kemudian dia membiarkan tangan kanannya terulur ke bawah, lalu Mitch langsung saja berucap. Hai kalian. kata Mitc terdengar keras, dan mereka berempat pun memandang Mitch yang berdiri di depan api unggun. kemudian Mitch kembali berucap. "Aku tidur lebih dulu, nikmati malam kalian". kata Mitch, dan langsung saja dia berjalan menuju kearah tenda nya yang berada di paling tengah diantara kedua tenda portable yang terpasang. Mitch berjalan lurus, seruan mereka berempat pun berceloteh dan diantaranya masing-masing berucap. "Semoga mimpi indah Mitch". Kemudian Mitch mengabaikan mereka dengan senyuman, dia terus berjalan menuju ke arah tenda yang sudah menunggunya untuk masuk ke dalam. perlahan Mitch membuka resleting tenda itu, dengan perasaan yang tenang dia masuk dan kembali menutup tenda lalu merebahkan tubuhnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD