Cindy melangkah dengan penuh semangat, senyuman manis menghiasi wajahnya. Dia tahu Ares, kekasihnya, sedang berkumpul dengan teman-teman lelaki di markas. Suara tawa dan obrolan riuh menyambutnya saat dia membuka pintu markas dengan kasar.
“Hey, guys!” seru Cindy, suaranya ceria.
Ares menoleh, matanya berbinar saat melihat Cindy. “Cindy!” Dia berdiri dan membuka tangan, siap menyambut kekasihnya.
Cindy berlari kecil, melompati beberapa langkah dan langsung duduk di pangkuan Ares. “Kamu kangen nggak?” tanya Cindy, sambil menggoda.
“Selalu,” jawab Ares, memeluk pinggangnya erat. “Kamu datang tepat waktu, aku baru mau bilang ke mereka tentang rencana kita.”
Revando, teman Ares yang duduk di sebelahnya, mengangkat alis. “Rencana apa, nih? Jangan bilang kamu mau ngajak jalan-jalan lagi, Ar
