Petang harinya, Aanisah pulang kerja dengan mood paling kacau. Dia butuh makan dan seseorang yang rela mendengar keluh kesahnya. Aanisah memilih bakso sebagai menu makan malamnya di sebuah warung bakso tidak jauh dari rumah Desta. Eki tidak ada saat ia benar-benar dibutuhkan oleh Aanisah saat ini. Sambil mengunyah sebuah pentol bakso yang ukurannya cukup membuat pipi Aanisah menggembung seperti ikan maskoki, dia tak hentinya menggerutu seorang diri. Kesal karena masalah dipermalukan tadi siang, jkesal karena Gama tiba-tiba muncul di hadapannya kemudian menghilang sebelum sempat mendamprat laki-laki itu dan juga kesal karena uang di tabungannya kian menipis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya yang kebanyakan di luar dugaan. Biasanya jika menjelang akhir b