Pukul empat pagi Aanisah terpaksa bangun karena perutnya menunjukkan signal buruk. Dia harus segera masuk kamar mandi sepagi ini. Perutnya terasa mulas karena semalam Eki menraktirnya makan malam di tempat yang menyediakan segala menu masakan beraroma cabai.Bukan kesukaan Aanisah banget sebenarnya, tapi dia sedang butuh makan secara gratisan di tengah krisis yang melanda dompetnya. Perut Aanisah yang memang sensitif terhadap makanan pedas langsung menunjukkan reaksi penolakan pada saat mencerna makanan-makanan pedas yang masuk ke mulutnya. Alhasil dia harus menderita diare sejak malam. Dia tidak bisa tidur nyenyak karena harus terbangun saat perutnya terasa mulas hebat dan panggilan alam itu tidak bisa ditunda saat pagi. "Astagfirullah, kamu ngapain di situ?" tanya De