BAB 19. BERBICARA DENGAN SAHABAT

1068 Words

Part 17 Aisyah menatap nanar cangkir teh yang mengepul. Sudah sejam dia hanya diam terpaku, seakan menunggu teh itu dingin dengan sendirinya dan dia akan punya alasan untuk memesan satu cangkir lagi. Sudah lima cangkir yang bernasib seperti itu. Ananda, teman SMP-nya hanya memandang dengan mengernyit bingung dengan tingkah aneh sahabatnya. “Kau kenapa? Patah hati? Kok telat sih patah hatinya? Kamu diselingkuhi si Ahmad aja kemarin enggak begini-begini amat,” selidik Ananda. “Kamu benar aku memang patah hati, tapi bukan sama mas Ahmad.” Aisyah menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari cangkir yang masih menguarkan uap panas. Pikirannya masih tertuju pada kejadian beberapa saat tadi. Sudah lewat beberapa jam, tapi ingatan itu terus berputar di kepalanya. Dia bilang dia sudah move on, t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD