Vivian pulang kerumah dengan penampilan yang tidak biasa. Dia terlihat cantik dengan setelan baju mahalnya dan rambutnya yang semula hitam diwarnai jadi blonde. Bahkan kacamata saja dia ganti dengan model yang terbaru. Tangannya juga penuh dengan banyak tentengan paperbag barang-barang branded yang mahal.
Rayn sampai terpesona melihat istri pertamanya itu langsung berubah 180 derajat. Sementara Arsyilla merasa cemburu melihat Vivian bisa berubah secantik itu.
"Mas kamu kasih dia duit ya?! kata kamu nggak pernah kasih dia nafkah kok dia bisa beli barang-barang mahal sih?! " rajuk Arsyilla.
"Aku udah ambil semua pemberian mama dan tidak pernah menafkahi dia. Pasti dia sudah jual diri!! " tuduh Rayn.
"Vivian kenapa kamu bisa membeli semua barang-barang mahal itu?! apa kamu open BO? atau kamu sudah jadi simpanannya sugar daddy? " tanya Arsyilla menuduhnya.
"Kenapa kalian ingin tau? mau aku open BO atau jadi simpanan itu bukan urusan kalian kan? " jawab Vivian dengan angkuhnya. Dia memperlihatkan kalung berliannya agar Arsyilla bertambah kepanasan saat melihatnya.
"Berapa harga tubuhmu yang kamu jual permalam?! apa kamu tidak punya rasa malu?!" tanya Rayn meradang. Entah kenapa dia malah merasa marah karena menduga Vivian sudah menjual tubuhnya. Gajinya sebagai sekretaris sebulan tidak akan cukup untuk membeli semua barang-barang branded itu.
Vivian nyaris tertawa mendengar pertanyaan suaminya. Bukankah selama ini Rayn tidak pernah peduli dengannya. Kenapa pria itu malah ikut campur urusannya.
"Tentunya sangat mahal suamiku. Apa kamu mau merasakan service ku? " tanya Vivian menggodanya.
"Aku tidak sudi menyentuh jalang seperti kamu!! " hardik Rayn sambil menatapnya jijik.
"Jalang? bukannya selama 2 tahun ini kamu sering membawa jalang kemari untuk kau tiduri suamiku? jadi apa bedanya aku dengan jalang-jalang yang pernah kau tiduri? " tanya Vivian membuat Rayn jadi gugup dan takut Arsyilla akan marah padanya.
"Apa maksud dia mas?! jadi selama ini kamu meniduri jalang?! " tanya Arsyilla marah.
"Sudah jangan dengarkan dia. Dia hanya berbohong ayo kita pergi dari sini, " Rayn segera membawa Arsyilla pergi sebelum Vivian mulai mengatakan hal-hal gila lainnya. Vivian hanya tersenyum penuh arti menatap kepergian mereka lalu masuk ke dalam kamarnya.
***
BYURR
Indra pendengaran Rayn mendengar suara seseorang sedang berenang di dalam kolam renang malam-malam begini. Dia melihat dari atas balkon ada Vivian yang sedang berenang mengenakan bikini seksi.
GLEKK
Rayn menelan ludahnya kasar saat melihat betapa seksi dan moleknya tubuh Vivian di bawa cahaya lampu di sekitar kolam. Samar-samar dia melihat sebuah tato kupu-kupu yang cukup besar memenuhi punggung wanita itu.
"Apa dia sudah sebinal ini? aku tidak menyangka dia benar-benar menjual tubuhnya! " amarahnya kembali membakar dadanya. Dia segera turun untuk menghampiri Vivian yang sedang asyik berenang.
Sesampainya di pinggir kolam renang, Rayn yang hanya memakai celana pendek langsung terjun ke kolam renang dan ikut berenang menghampiri Vivian.
"Mas tumben kamu berenang malam-malam begini? " tanya Vivian. Arah mata Rayn tertuju pada bongkahan bulat bukit kembar Vivian yang menyembul dari balik bikininya. Dia baru menyadari jika bukit kembar istrinya itu besar sekali dan terlihat kencang.
"Berapa pria-pria itu membayarmu? " tanya Rayn begitu dingin.
"Ehmm kalau untukmu aku kasih gratis mas apa kamu mau tidur denganku malam ini? " goda Vivian sampai bukit kembarnya menabrak d**a bidangnya. Rayn sampai menahan nafas karena sudah tidak tahan untuk menyentuh Vivian malam ini.
"Kamu akan menjadi jalangku malam ini, " ucap Rayn sebelum memagut bibir Vivian dengan rakus. Vivian tersenyum di dalam ciumannya. Akhirnya selama dua tahun pernikahan mereka dia berhasil menjerat Rayn dalam pesonanya.
Lidah Rayn menerobos masuk ke dalam rongga mulutnya dan menghisap seluruh salivanya hingga mengering. Vivian juga membalas ciuman Rayn tak kalah bergairahnya. Dia juga melakukan hal yang sama seperti yang Rayn lakukan padanya. Dinginnya air kolam menyatu dengan suhu tubuh mereka yang terasa panas.
Beberapa lama kemudian Rayn mengakhiri ciumannya lalu membalik tubuh Vivian agar memunggunginya dan memaksanya untuk membungkuk. Vivian harus bersandar pada pinggir kolam renang untuk menopang tubuhnya. Tiba-tiba saja Vivian tersentak kaget saat keperkasaan Rayn menerobos masuk ke dalam miliknya.
JLEBBB
"Ahhhh" desah Vivian tapi Rayn langsung menutup mulutnya agar tidak terlalu keras mendesah. Rasanya sangat nikmat bahkan lebih nikmat dari wanita-wanita jalang yang biasa menghangatkan ranjangnya. Tapi terselip rasa kecewa dan marah dalam hati Rayn karena Vivian sudah tidak perawan lagi. Ternyata dugaannya benar kalau Vivian memang sudah open BO. Dia hujam begitu keras dan kasar karena Vivian pantas untuk mendapatkannya. Bukannya kesakitan Vivian malah menikmatinya dan meminta Rayn untuk lebih kasar lagi padanya. Air kolam yang dingin juga sampai masuk ke dalam lubang hangatnya bergesekan dengan keperkasaan milik Rayn.
"Ahhh mas lebih keras lagi!! ngghhh" racau Vivian.
"Kamu benar-benar jalang!! rasakan ini!! "Rayn mendorong pinggulnya lebih dalam lagi sampai Vivian menengadah menikmati keperkasaan Rayn menyodok titik G-spotnya. Rambut panjang sebahunya juga ditarik dengan kasar menambah kenikmatan yang tak bisa dia lukiskan dengan kata-kata.
Air kolam sampai bergoyang-goyang saking panasnya percintaan mereka. Setelah hampir satu jam berlalu Rayn mencabut keperkasaannya dan memuntahkan lahar panasnya di atas punggung Vivian. Sekilas tangan Rayn menyentuh tato yang ada di punggung Vivian. Tapi wanita itu langsung menginterupsinya.
"Jangan sentuh!! "
Vivian berbalik menghadap Rayn dengan tatapan yang menghunusnya. Dia segera naik ke atas kolam renang lalu memakai kimono handuknya dan meninggalkan Rayn seorang diri disana tanpa kata sedikitpun. Rayn penasaran kenapa Vivian tidak memperbolehkan dirinya menyentuh bagian tatonya. Sepertinya selama ini dia tidak benar-benar mengenal Vivian dengan baik.
Keesokan paginya...
"Mas kamu semalam kemana? kok tiba-tiba ngilang? " tanya Arsyilla.
"A.. aku cari angin sayang , " jawab Rayn gugup.
"Good morning semuanya, " sapa Vivian yang baru saja keluar dari kamarnya. Saat ini penampilan Vivian sangat seksi sekali. Bahkan rok yang dikenakannya lebih pendek dari rok yang biasa di kenakan saat bekerja. Bahkan bongkahan dadanya juga sedikit terlihat.
"Kamu mau kemana dengan penampilan seperti itu?! " tanya Rayn seperti suami yang sedang cemburu.
" Tentu saja kerja dong mas. Emang aku mau kemana lagi? " jawab Vivian sambil duduk di atas meja makan bersama mereka.
"Enak banget kamu tinggal main duduk aja!! kamu gak boleh duduk disini!! " larang Arsyilla dengan tatapan tidak suka.
"Aduh pelit banget sih. Gak suami gak bini mudanya semuanya pelit. Nanti kuburan kalian sempit loh, yasudah aku pergi kerja dulu ya. Mas semalam rasanya enak banget. Malam nanti kita gituan lagi ya, " ucap Vivian seraya bangkit dari duduknya lalu mencium pipi suaminya itu sekilas. Tak lupa Vivian mengambil satu potong roti sebelum dia pergi bekerja.
" Mas apa yang di katakan?! jadi kamu begituan dengan Vivian semalam?! " tanya Arsyilla murka.
"Tidak ini hanya salah paham sayang. Mas bisa jelaskan, "jawab Rayn dengan wajah ketakutan. Dia takut Arsyilla akan marah padanya.
"Nggak tau ahk!! malam ini mas tidak usah tidur denganku!! aku benci mas!! " Arsyilla langsung pergi masuk ke dalam kamarnya dengan mata berkaca-kaca. Rayn tidak bisa melakukan apapun. Dia terlihat kesal sekali karena Vivian sudah membuat dia dan Arsyilla bertengkar pagi ini.
Sementara itu Vivian tertawa puas karena dia berhasil membuat Rayn dan Arsyilla bertengkar pagi ini. Baru saja dia keluar dari rumah, dia melihat sebuah mobil yang tak asing terparkir di depan rumah.
"Halo sayang, " sapa George.