Bel istirahat berbunyi. Semua murid keluar kelas tapi Laura masih diam di bangkunya. Otaknya terus berfikir untuk datang atau tidak menemui Arka di roof top sekolah. Pikiranya menolak tapi tidak dengan hatinya. Arka tidak ada disana saat Laura datang. Dia duduk diatas meja bangku. Lima menit, sepuluh menit Arka tidak muncul juga. Laura berniat kembali ke kelasnya tapi suara derap langkah dan nafas yang terengah-engah sekarang berada di hadapanya. “sorry, telat,” Ucap Arka dengan peluh yang bercucuran di wajahnya. “ Lama nunggu?" Laura memicingkan matanya. “Habis lari dikejar setan?" Sindirnya Arka tertawa. “Ini.” Arka mengulurkan tali rambutnya. Dengan kasar Laura mengambil tali rambutnya. Baru saja ia ingin mengikat rambutnya Arka mencegahnya dengan menahan tangan Laura. “Kenapa