Sore itu hujan ketika Laura sedang menunggu angkot untuk pulang. Jam di tangannya sudah menunjukkan pukul empat sore lebih. Seperti biasa hari itu Laura mengikuti bimbingan belajar karena dia sudah kelas XII. Anak-anak yang menunggu angkot seperti dirinya berebutan naik angkot ketika angkot itu tiba. Sudah tiga kali angkot berhenti di halte itu tapi tetap saja Laura tidak kebagian tempat duduk. Di halte itu tinggal dirinya seorang diri. Lima, sepuluh menit tidak ada angkot yang lewat. Hanya ada kendaraan pribadi, bis dan truk yang lewat di depannya. Gadis itu tidak takut tapi dia kedinginan. Dia memeluk tubuhnya sendiri, mengosok-gosok tanganya agar tetap hangat. Dia suka hujan tapi hujan yang lebat seperti sekarang dia tidak suka. Laura duduk di bangku halte berharap ada angkot yang d