“Hukuman untuk istri nakal.” Wira mengambil ponsel dari tangan Melati yang saat itu, Melati justru tak menahannya kembali karena rasa paniknya yang tiba-tiba. Melati justru termenung saat berada di posisi dekat itu. Setelah Wira sukses mengambil ponselnya, wanita itu hanya menoleh ke lain arah agar tidak melihat wajah lelaki itu di depannya yang membuatnya gugup. Namun, Wira justru terdiam saat melihat istrinya yang tak selihai tadi dalam menyembunyikan ponselnya. “Me—melati, kamu kenapa?” Wira menaruh ponselnya sembarang. Dia pun bergeser kini di samping tubuh Melati yang sama-sama berbaring. Entah dari angin mana tiba-tiba saja jemari Wira mengelus pipi Melati. “Apa ada yang sakit tadi pas aku tindihin?” Melati menggeleng. Dia masih kaku untuk mengucap sepenggal kata pun. Jarak mer