KUNJUNGAN KEJUTAN ZAHRA KE ORANG TUA APRILIA

1230 Words
Zahra melihat April menyalami Athaya dengan datar saja. Ibu guru muda berhijab itu juga menyalami beberapa orang yang ada di situ termasuk para guru yang sudah hadir. Tak ada sesuatu yang terlihat spesial. Semua sama saja. Jam setengah sepuluh beberapa anak-anak sudah hadir tentu saja Callief sangat senang. Dia langsung mendekati anak-anak karena banyak anak yang masih PAUD. Ada yang berusia tiga sampai empat tahun. Tentu sangat lucu dan menggemaskan. Ada yang datang bersama orang tua tapi tetap membawa pengasuhnya. Aneh kan? Buat apa dua orang tua ada di situ tapi tak mau mengurus anak. ≈≈≈≈≈ “Nah itu jagoanku datang,” kata Zahra melihat Çakti datang bersama nenek dan kakeknya serta Endah. Dia berkata pada Callief. Çakti menyalami semua orang sesuai dengan perintah dari Zahra. Termasuk dengan Callief. Tentu saja Callief sangat senang terhadap Çakti. Dia minta Çakti dipangku oleh dirinya. Callief tak bosan menciumi Çakti karena gemas. ‘Bahkan bapak jarang menciumi abang ( Çakti ) seperti itu,’ batin Endah melihat kelakuan Callief pada anak majikannya. ≈≈≈≈≈ “Ayo adik-adik semua berkumpul di sini,” melihat Çakti sang raja hari itu datang, MC dari event organizernya meminta semua anak-anak berkumpul di lokasi acara. Berpisah dengan orang tua. “Siapa yang takut sama badut, coba jarinya ke atas,” pancing MC-nya. Hari itu yang mengenakan pakaian badut ada dua orang. Lalu ada tokoh Donal bebek juga ada yang tokoh dengan pakaian kelinci. Anak-anak tak ada yang takut. Mereka malah banyak berfoto dan para orang tua juga membuat foto anaknya masing-masing. Bahkan ada yang membuat video kegiatan anaknya hari itu. Semua bahagia dengan acara ulang tahun Çakti yang dibuat secara besar-besaran. Tadi sebelum badut keluar dan melakukan atraksi, Zahra memperlihatkan video perkembangan Çakti yang sudah dia siapkan bersama dengan Yogi. Yaitu video sejak dia menikah dengan Athaya. Terlihat Athaya dan Zahra menggunakan pakaian adat di gedung resepsi. Lalu saat test pack garis dua, acara mitoni yang dibuat sangat wah, sampai kelahiran dari Çakti. Video selanjutnya akan di tampilkan di season kedua sesudah anak-anak bermain bersama badut. ≈≈≈≈≈ “Sekarang waktunya kita makan ya adik-adik ya,” Kata MC. “Siapa yang makannya habis dan tidak berantakan, juga tidak dibantu oleh mama atau ibu atau mbaknya akan dapat hadiah,” pancing sang MC memperlihatkan hadiah yang Zahra siapkan yaitu mobil-mobilan robot juga aneka boneka dan alat masak-masakan lengkap untuk anak perempuan. Zahra menyiapkan hadiah berlebih takut ada anak yang bawa adik atau kakaknya. “Nanti adik-adik bisa ambil hadiah itu. Semuanya boleh ambil asalkan makannya habis dan tidak berantakan ya,” kata MC bicara dengan spasi pelan agar semua anak-anak mengerti. Tentu saja semua anak tak mau kalau tidak dapat hadiah. Semua anak bertekad akan makan habis dan tak berantakan. Pihak event organizer bekerja sama dengan pihak hotel membuat makanan yang disukai anak-anak yaitu sedikit nasi, mereka membuat nasi kuning dengan bentuk kura-kura , lalu ada ayam fillet tanpa tulang yang digoreng tepung. Ada juga sup krim yang ditaruh di mangkuk yang tak akan mungkin tumpah. Nanti akan dibukakan oleh para orang tua atau guru. Juga minuman jus yang menyehatkan. Bukan jus buatan pabrik. Sudah terangkum serat dan protein dalam makanan anak-anak. Sebenarnya hadiahnya semua akan dapat karena itu adalah souvenir. Tapi memang digunakan untuk pemancing bagi anak-anak agar mereka makan sendiri tanpa merepotkan orang tua. ≈≈≈≈≈ Sesudah anak-anak makan diperlihatkan video season kedua yaitu perkembangan Çakti mulai sejak minggu pertama kelahirannya, sampai dia berada di sekolah TK Kepak Kasih Bunda. Saat itu semua orang dewasa diminta sambil makan. Video dimulai dari saat Zahra mengambil formulir untuk Çakti, lalu saat Çakti dibawa ketika pengembalian formulir. Dilanjutkan ketika hari pertama Çakti sekolah, masih ditunggui oleh Zahra dan kegiatan Çakti di sekolah. Kegiatan Çakti di sekolah biasanya yang membuat adalah Endah. Tapi kalau pagi memang sering Zahra yang membuat karena setiap hari dia yang mengantar putranya sekolah bila tak sedang dinas luar. ≈≈≈≈≈ Sesudah semua urusan Çakti selesai maka acara ulang tahun pun selesai. Anak-anak semua diberi hadiah yang tadi dijanjikan oleh MC. Habis tidak habis makannya, berantakan atau tidak berantakan, semua dapat hadiah. Bahkan ada anak yang minta dua karena ingat adiknya di rumah pun langsung diberi oleh MC. Tentu saja anak-anak sukacita dan tak ada yang ingin cepat pulang. “Baik sekarang MC berpindah ke saya ya Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu. Anak-anak mohon dikondisikan bermain di lokasi yang telah ditentukan,” kata Prayogi. Anak-anak sedang sibuk dengan hadiah yang mereka dapatkan. Semua anak tentu senang dan Zahra juga menyiapkan es krim sehat yang tanpa pemanis buatan. Karena memang pesan pada hotel untuk dibuatkan es krim yang dibuat dari sussu murni tanpa pengawet juga tanpa pemanis buatan. jadi anak-anak tak akan mengganggu acara para orang tua yang akan dipandu oleh Yogi saat ini. ≈≈≈≈≈ “Selamat siang kepada seluruh orang tua, para ibu guru, juga rekan-rekan Abang Athaya, rekan-rekan Kak Zahra, para petinggi perusahaan yang terhormat. Seperti kemarin sudah Kakak saya share tentang round down acara, maka kali ini kita akan sampai ke acara puncak yaitu pemberian hadiah istimewa yang akan membuat pesta ini tak akan pernah terlupakan oleh siapa pun yang hadir di sini,” ucap Yogi. Dia seorang wartawan internasional di Singapore dan sering jadi MC di even besar. “Hadiah istimewa yang akan diberikan langsung oleh kakak saya. Maka saya minta Bapak kepala yayasan untuk berdiri di depan sini bersama dengan guru kelas Çakti yaitu ibu Aprilia Dewi,” pinta Prayogi Damar Prawira, adik kandung Zahra. ≈≈≈≈≈ Saat kedua orang yang diminta sudah ada di atas panggung, Yogi melanjutkan. “Para Bapak dan Ibu, kakak saya sudah menanti di pintu keluar sebelum memberi bingkisan istimewa,” Yogi menunjuk posisi Zahra di depan pintu keluar. Saat itu Zahra sudah menunggu di depan pintu seakan-akan hendak memberikan suatu bingkisan. Zahra melambai pada Yogi dengan senyum manisnya. Zahra ditemani oleh Dipta Pradana Siswodihardjo, kakak kandung Athaya dan Witri Astuti, istri Dipta. “Tapi sebagai pelengkap saya minta ayah dari pangeran yang ulang tahun juga tampil ke panggung. Karena selama ini kakak ipar saya jarang sekali terlibat dengan putranya. Di rumah dia hanya bertanya selintas, maka sekarang akan saya perlihatkan siapa ayahnya Çakti. Untuk itu pada bang Athaya saya persilakan tampil agar lebih mudah melihat kak Zahra di ujung pintu keluar,” panggil Yogi. Athaya yang tak menyangka akan diperkenalkan ke panggung memandang Zahra seakan minta pendapat. Zahra menggerakkan tangannya mempersilakan Athaya maju ke panggung. ≈≈≈≈≈ “Kemarin hari Kamis saya dan kakak saya sengaja menemui orang tua guru kelasnya Çakti. Kami ingin memberi bingkisan sebagai tanda terima kasih karena kedua orang tua yang sudah melahirkan seorang sosok yang berharga buat Çakti. Membuat Çakti bisa pintar seperti saat ini,” kata Yogi setelah Athaya ada di atas panggung. Dia memperlihatkan video perjalanan dirinya dan Zahra ke kota Bogor mulai dari keluar tol Bogor. “Saat mencari rumah Ibu Aprilia kami kesulitan sehingga kami diantar oleh Pak RT karena di sana tidak ada yang kenal Bu Aprilia ternyata namanya beda kalau panggilan di rumah. Kami diantar oleh Pak RT tentu saja pada kesempatan itu saya dan kakak tidak membuang waktu tidak membuang kesempatan bertukar nomor telepon dengan Pak RT dan para tetangga lainnya, juga dengan kedua orang tua Ibu Aprilia,” lalu Yogi kembali memperlihatkan foto-foto pertemuan Zahra dan kedua orang tua Aprilia. Juga saat Zahra memberikan bingkisan pada orang tua April. Semua undangan kagum atas penghargaan Zahra terhadap orang tua bu Aprilia. Tak ada yang tak kagum. Hanya Aprilia yang punya firasat tak enak.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD