“Sarapan dulu yuk. Kamu pasti belum sarapan,” ajak Zahra pada Callief yang pagi ini sudah tiba di rumah Zahra pada pukul enam. Padahal mereka akan jalan pukul delapan. Itu karena Zahra dan Callief sudah janjian akan bikin foto dulu sebelum mereka berangkat ke rumah Franda. Semoga saja Çakti sudah bangun karena pada hari libur biasanya anak itu sengaja tidak dibangunkan oleh Zahra, kalau hari sekolah memang Çakti dibangunkan jam enam pagi. “Aku sudah ngopi kok,” tolak Callief. “Pokoknya sarapan dulu. Ayo cuma ada nasi goreng sama mie goreng sih, terserah kamu mau yang mana. Aku tadi bikin seadanya saja.” “Kamu yang masak?” tanya Callief tak percaya. “Untuk sarapan, biasanya aku masak sendiri. Karena kan biasanya aku dan Çakti yang makan. Tidak ada orang lain. Dulu pun waktu masih ada