“Boleh aku bicara dengan Hamish, berdua?” Lea segera mengajukan diri.
Hamish memejamkan mata, ia jelas terlihat enggan bicara dengan Lea.
“Apa benar alasan kejadian ini karena aku? Kalau memang aku penyebabnya, aku berhak tahu kejadian sebenarnya, kan?”
Kaflin mengangguk, berpikir mungkin Lea bisa membuat Hamish cerita. Sementara itu Mahesa tampak keberatan, “dokter Lea, apa pun yang ia jelaskan hanya karena cemburu pada kedekatan kita.”
“Aku akan bicara dengan dokter Mahesa nanti, setelah selesai dengan Hamish!” tegas Lea. Lalu mendekat, meraih tangan Hamish. Membawanya keluar. Tanpa pedulikan tatapan mata yang lain, ia mengajak Hamish ke salah satu ruang rawat yang kosong.
Dia juga meminta seorang suster mengambilkan beberapa alat dan obat mengobati luka Hamish.
Lea mendekat,
