Pernikahan Lea dan Hamish sudah semakin dekat, sudah depan matanya. Kedekatan mereka juga lebih intens lagi. Hamish sudah biasa dengan sikap kakunya, tidak menyerah mendapatkan hati Lea meski ia tahu tidak akan mudah. Selain sikap Hamish yang terlanjur buruk di mata Lea, juga Hamish menyadari meski Lea menerima situasi hubungan orang tuanya, tetap meninggalkan sebuah rasa takut untuk membuka hati padanya.
Hamish tidak berubah banyak, seolah sikap tengil sudah jadi ciri khasnya, terpenting Hamish berjanji akan setia pada Lea, wanita lain hanya teman dan sekedar singgah sesaat. Sedangkan pada Lea, ia ingin jadi tempat persinggahan terakhir dalam hidupnya. Menetap selama mungkin.
Lalu tiga bulan berjalan ini hubungan Tari dan Putra juga dekat kembali, walau tetap karena persiapan pernikah
